KedaiPena.com – Munculnya wacana koalisi antara PDI Perjuangan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) seperti mengurangi romantisme masa lalu.
Saat itu, mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz, sempat mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden paska lengsernya Abdurrahman Wahid alias Gusdur pada 2001. Kedua partai kemudian sempat menjalin koalisi saat mengusung pasangan Megawati dan Hamzah Haz pada Pilpres 2004, walaupun harus mengakui Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla lebih unggul.
Terbukanya peluang untuk merajut cerita yang sempat terputus, semakin membesar dengan pernyataan Pelaksana tugas, Ketua Umum, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono, yang menyatakan bahwa komunikasi PPP dengan PDIP selama ini tetap baik.
“PPP dan PDIP tidak pernah punya persoalan ihwal perbedaan yang mendasar. Kalau sesekali beda pandangan, itu biasa ya, bisa di parlemen atau apa,” kata Mardiono, Selasa, (7/3/2023).
Ditambah, Mardiono menyatakan selamat berada dalam kabinet Jokowi – Ma’ruf, PPP dan PDIP saling bahu-membahu dalam memberikan masukan kepada pemerintah.
“Ideologi PPP dan PDIP saling berhubungan. PPP dengan identitasnya sebagai partai religius, sementara PDIP dengan identitasnya sebagai partai nasionalis. Ideologi religius dan nasionalis punya cara pandang yang sama untuk membangun bangsa Indonesia,” ujarnya.
Mardiono mengemukakan ada rencana PPP akan beranjangsana dengan PDIP, dalam waktu dekat.
“Insya Allah dalam waktu dekat, PDIP dan PPP akan bersilaturahmi. Entah dengan Ibu Megawati, Mbak Puan Maharani, atau Pak Sekjen. Ya silaturahmi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa