KedaiPena.Com – Belum maksimalnya penerimaan dana ‘Tax Amnesty’ direspon negatif oleh akademisi Perbanas Institute Dr. Steph Subanija.‎
‎Per Rabu lalu, uang tebusan yang masuk masih 3,3 persen dari target Rp 165 triliun.‎
Menurutnya, realisasi pengampunan pajak ditambah realisasi pajak yang masih jauh dari target sangat membuat sport jantung
“Bu Ani (Sri Mulyani) memperkirakan penerimaan meleset dari target, maka kebijakan pemotongan pajak diambil. Nah, di sisi lain, harusnya tenggat waktu ‘tax amnesty’ diundur saja sampai Desember 2017,” ujarnya kepada‎ KedaiPena.com, Jumat, (9/9).
Lanjutnya, ia mengkritik ketidakcermatan Pemerintah dalam membaca masa lalu dan membaca bahwa ekonomi global saat ini melambat. Jika bisa diantisipasi, maka kondisi ekonomi Indonesia tidak separah sekarang.‎
“Tahun 2014 kan penerimaan pajak meleset Rp100 trilliun dari target dan 2015 meleset sebesar Rp248,9 triliun. SDM (sumber daya manusia) pajak pun sudah ‘ngo-ngosan’ juga,” sesal dia.
Akan tetapi, ia pun tidak menyalahkan kebijakan pengampunan pajak. Karena memang itu harus dilakukan, sebagai upaya membenahi infrastruktur.‎
“Semangat membangunnya Pak Jokowi besar banget. Jadi wajar kalau ‘ngos-ngosan’. Dan penerimaan pajak ini kan jagoannya walaupun meleset. Tetapi masih ada lima bulan untuk membenahi,” tutupnya.‎
(Prw/Apit)‎