KedaiPena.Com – Manuver parpol-parpol di koalisi pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menggerakkan dan mendorong omnibuslaw membuat PDIP dan Jokowi berhadapan dengan rakyat.
Hal ini patut dikhawatirkan, karena Jokowi menjadi sasaran tembak oleh rakyat.
Demikian disampaikan Herdi Sahrasad, analis politik dan pengajar senior Universitas Paramadina di Jakarta, ditulis Senin (26/10/2020).
“Hal ini menggerus Jokowi dan membuat semacam ‘kudeta merangkak’ untuk menjungkalkan Pemerintah Jokowi dan PDIP,” kata Herdi.
Di pihak lain, sambung dia, kontroversi omnibuslaw membuat Golkar, Nasdem dan partai lain diuntungkan. Sebab, dengan rontoknya popularitas PDIP dan Jokowi, membuat partai-partai tersebut meroket. Apalagi saat ini menjelang pilkada serentak di banyak daerah.
“Sementara rusaknya kepercayaan masyarakat, mahasiswa dan kelas pekerja terhadap PDIP dan Jokowi,” ujar Herdi, mantan visiting fellow di Monash University Australia, UC Berkeley, AS dan Cornell University, New York.
Dugaan Herdi, yang paling banyak terima upeti dan manfaat UU itu justru bukan PDIP. Tapi mereka, para penerima manfaat itu, malah sembunyi & lepas tangan, dapat suara besar pula.
“PDIP dan Jokowi perlu waspada dan hati-hati juga dengan manuver kudeta merangkak oleh pihak-pihak tertentu yang bergerak secara sembunyi dan lepas tangan,” tandas peneliti senior Paramadina Institute of Ethics and Civilization ini.
Laporan: Muhammad Hafidh