KedaiPena.Com- Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan dua menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bisa dimaknai sebagai manuver politik.
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan salah satu manuver yang dilakukan Presiden Jokowi ialah menggalang dukungan politik dalam rangka menghambat realisasi hak angket kecurangan pemilihan umum (pemilu).
“Pertemuan tersebut bisa dimaknai sebagai manuver Jokowi dalam menggalang dukungan politik untuk menggembosi hak angket,” beber Karyono, Selasa,(19/3/2024)
Karyono menduga pertemuan Presiden Jokowi dengan dua kader PKB juga bertujuan untuk menjaga stabilitas pemerintahan hingga 20 Oktober 2024.
“Dan sekaligus menjaga stabilitas pemerintahan Jokowi hingga selesai 20 Oktober 2024. Pasalnya, isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi semakin menggema,” jelas Karyono.
Sehingga, menurut Karyono boleh jadi pertemuan antara Presiden Jokowi dan dua menteri PKB tersebut sebagai test the water.
Ia menilai Presiden mungkin perlu untuk melakukan penjajakan terlebih dahulu karena posisi PKB dalam konteks kontestasi Pemilu 2024 saat ini berada di posisi diametral dengan Jokowi yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Meskipun di sisi lain PKB masih merupakan bagian dari partai pendukung pemerintahan Jokowi-M’aruf Amin. Sehingga dalam konteks ini Presiden Jokowi perlu hati-hati dalam mengambil sikap.
“Atau yang terjadi bisa sebaliknya, yaitu Presiden Jokowi memberikan sinyal akan melakukan reshuffle jika nanti tidak terjadi deal politik,” pungkasnya
Laporan: Tim Kedai Pena