KedaiPena.Com- Pengamat politik Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang Adib Miftahul membeberkan alasan kekalahan pasangan Cagub dan Cawagub Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi dengan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah dihitung cepat atau quick count Pilgub Banten 2024.
Bagi Adib begitu ia disapa terdapat dua faktor utama yang memengaruhi hasil kekalahan pasangan Airin-Ade Sumardi di pilgub Banten 2024 yang tidak sesuai dengan prediksi banyak lembaga survei selama ini.
“Kalau melihat dinamika hasil pilkada serentak mencermati hasil dari quick count, walaupun belum real count, tetapi setidaknya itu adalah hasil akademis bisa dipertanggungjawabkan. Rata-rata hasilnya itu nggak lebih dari 10 persen beda dengan real count. Dengan demikian memang berpeluang besar Andra-Dimyati menang,” ujar Adib kepada awak media di Jakarta, Kamis,(28/11/2024).
Adib mengungkapkan, faktor pertama kekalahan pasangan Airin dan Ade Sumardi dari Andra Soni dengan Dimyati Natakusumah ialah adanya dukungan dari Prabowo Subianto. Menurut Adib, faktor dukungan Prabowo sangat signifikan dan bergaransi menang untuk wilayah Banten.
“EndorsementPrabowo itu sangat signifikan dan bergaransi menang untuk wilayah Banten,” kata dia.
Adib mengingatkan, jika Prabowo menang di Banten pada Pilpres 2014, 2019, dan 2024, bahkan saat melawan Jokowi sebagai petahana. Hal itu, tegas dia, menegaskan bahwa Banten adalah kandangnya Prabowo.
“Apalagi sekarang Prabowo berkuasa. Dukungan ini yang akhirnya meluluhlantakkan hasil survei yang mengunggulkan Airin,” ungkap dia.
Adib melanjutkan, faktor kedua yang turut melemahkan posisi Airin adalah isu korupsi yang menyeret nama suaminya yakni Tb Chaeri Wardana alias Wawan.
“Tidak bisa dipungkiri isu-isu korupsi (suami Airin) yang di ujung itu juga dimainkan, walaupun kasusnya katanya pernah di-SP3. Tetapi isu ini muncul lagi dan menjadi manjur, terutama untuk melawan klan Ratu Atut. Isu ini membuat elektabilitas Airin kedodoran,” tutur Adib.
Adib menuturkan, kombinasi antara magnet politik Prabowo dan sentimen negatif terhadap isu dinasti politik dan korupsi menjadi penentu kekalahan Airin.
Adib mengakui, kekalahan Airin dalam pilkada ini menjadi refleksi atas peran endorsement politik dan pengaruh isu-isu negatif dalam menentukan hasil pemilu di Banten.
“Magnet Prabowo di Banten luar biasa. Ini sekaligus menjadi bentuk balas dendam politik Prabowo, yang kali ini menunjukkan siapa yang didukung olehnya, tetap menang,” tandas Adib.
Laporan: Muhammad Rafik