BASUKI TJAHAJA PURNAMA alias Ahok sengaja dipasang agar medan pertempuran bergeser dari jalan Medan Merdeka Istana ke Balai Kota, dari DPR-RI ke DPRD, bergeser perhatian dari masalah yang ditimbulkan oleh Jokowi menjadi masalah pribadi Ahok semata.
Harus kita akui strategi tersebut efektif dijalankan, energi oposisi terkuras habis oleh seorang Ahok. Bahkan dalam 4 tahun telah terjadi bebarapa kali pergantian Gubernur DKI.
Bayangkan saja jika tidak ada Ahok, maka telah terjadi pergolakan di pusat kekuasaan, bisa saja telah terjadi pergantian Presiden sebanyak dua kali hingga tiga kali.
Kasihan Ahok dan Ahoker telah dijadikan tumbal untuk mempertahankan kekuasaan.
Kini, demi mempertahankan kekuasaan, strategi berikutnya dilancarkan untuk merangkul umat Islam. Karena terbukti kekuatan Islam lebih efektif daripada kekuatan Ahoker.
Dari segi tipologi, tim siluman yang menjadi penasihat Jokowi bisa saja adalah tim siluman yang dulunya menjadi penasehat SBY.
Oleh Haris Rusly Moti, Koordinator Petisi 28