KedaiPena.Com – Sosok seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sama sekali tidak qualified untuk memimpin sebuah perusahaan di BUMN.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat energi Marwan Batubara saat menanggapi masuknya nama bekas orang nomor satu di DKI Jakarta ini sebagai bos di Pertamina ini
“Dia juga enggak punya pengalaman seperti itu (energi). Dan kita bicara ini sektor strategis. Yang dibutuhkan itu keahlian juga latar belakang teknis yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Ketahanan energi nasional tidak bisa begitu saja diserahkan kepada pimpinan yang tidak ‘qualified‘,” kata Marwan dalam sebuah diskusi di kawasan, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Marwan menduga, masuknya nama Ahok untuk memimpin di salah satu BUMN itu, bukan kemauan Erick, tapi dari Presiden Joko Widodo.
Bahkan, menurut Marwan, kemungkinan ada yang menekan Jokowi untuk memasukkan nama Ahok tersebut.
“Pak Jokowi itu harus berani, kalau ada yang nekan, Ahok yang nekan, atau ada konglomerat Ahok yang nekan, dihadapi saja. Jangan tunduk, dan saya yakin rakyat akan berada dibelakang Pak Jokowi,” tegas Marwan.
Marwan menjelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), diatur syarat-syarat para pimpinan perusahaan di pelat merah itu. Jadi, tegas dia, tidak bisa seseorang tiba-tiba langsung diangkat tanpa melalui persyaratan yang sudah ditentukan.
“Dia harus melalui berbagai proses,” ingat Marwan.
Belum lagi persoalan mengenai kasus-kasus Ahok yang selama menjabat Gubernur DKI Jakarta belum diproses.
“Kalau memang Ahok punya dugaan kasus-kasus yang perlu diusut, bereskan dulu. Karena faktanya rakyat meragukan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh