KedaiPena.Com – Kelompok masyarakat yang mengkritisi kepemimpinan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diminta tak sekadar melakukan aksi provokasi kemarahan rakyat saja.
Namun, kata Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BRN), Edysa Tarigan Girsang, harus mencerdaskan rakyat. Artinya, bersifat substansial, bukan sebatas persoalan perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
“Subtansi nilai yang dimaksud adalah, adanya perkara hukum yang ditabrak oleh Ahok dan dihilangkannya nilai musyawarah mufakat,” ujarnya kepada KedaiPena.Com, Kamis (28/4).
Sebab, hal tersebut berdampak pada terpecah-belahnya harmonisasi aparat dengan rakyat dan terkesan anti-Pancasila.
Kelompok pro Ahok tanpa melihat substansi nilai, kata Eki Kerta, sapaannya, juga berpotensi menjadi anti-Pancasila. Pasalnya, tak memahami kehendak rakyat.
“Dan akan diam saja melihat produk kebijakan yang terus-menerus menggerus kesejahteraan dan kemerdekaan rakyat demi menghadirkan keuntungan sebesar-besarnya bagi kaum pemodal-pengusaha besar,” tandas eksponen ’98 yang masuk sebagai bacagub DKI melalui PDI-P itu.
(Fat/Prw)