KedaiPena.Com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bersikukuh telah melayangkan surat ke Istana terkait permintaan keterangan penghentian reklamasi Pulau G (Pluit City).
Ahok sebaliknya mengkritik Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, lantaran menyatakan pihak Istana belum menerima surat itu. Menurut Ahok, statement politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut justru bakal berdampak negatif. Sektor bisnis misalnya.
“Makanya saya mau tanya, karena gini lho, investasi itu kalau ada seorang menteri ngomong ini, mempengaruhi pasar modal lho,” ujarnya di Balaikota DKI, Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Bekas bupati Belitung Timur itu kemudian mencontohkan, misalnya dirinya sebagai pihak yang berwenang ingin menutup sebuah televisi karena sebuah hal.
“Kira-kira yang pasang iklan mau pasang iklan lagi enggak? Enggak. Padahal, saya cuma ngomong, enggak ada surat,” ucapnya.
“Kalau ada surat, kamu masih bisa gugat saya loh. Kamu pelajari alasan tutupnya apa,” timpal eks politikus Golkar dan Gerindra ini.
Disinggung kapan surat tersebut dikirim, Ahok mengklaim tidak mengingatnya. “Kayaknya sudah. Mesti tanya ke Bagian Umum,” tutupnya.
Ahok diketahui menolak keputusan komite gabungan yang diumumkan Menko Maritim Rizal Ramli, bahwa pengurukan pulau seluas 161 hektar oleh entitas PT Agung Podomoro Land (APL) dihentikan total.
Dia lantas sesumbar telah melayangkan surat ke Presiden Jokowi untuk mengetahui, apakah sudah menjadi keputusan resmi yang diambil dalam rapat terbatas (ratas).
Disisi lain, Seskab Pramono, kemarin (Kamis, 14/7), mengkonfirmasi bahwasanya pihak Istana Kepresidenan belum menerima surat tersebut. “Sampai hari ini saya belum terima,” ungkapnya.
(Dom)