KedaiPena.Com – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat batal mengikuti rapat pleno penetapan hasil Pemilihan Gubernur DKI putaran pertama oleh KPU.
Pasalnya, acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta di Hotel Borobudur (4/3) ini molor hingga lebih dari 30 menit.
Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, mengaku sangat kecewa dengan tindakan KPUD Jakarta yang sangat terlihat tidak profesional.
“Saya kira KPUD memang harus di kritisi, mereka terlihat tidak profesional, masa tidak ada yang bertugas nunggu Paslon, sampai tidak tahu paslon sudah hadir,” jelas Irma saat berbincang- bincang dengan KedaiPena.Com, Senin (5/3).
“Ngapain aja mereka (KPUD)? Pada putaran pertama (Pilkada) saja banyak yang tidak bisa ikut coblos karena berbagai alasan,” tambah Irma.
Irma pun mengatakan, seharusnya KPUD dapat menunggu kedatangan para paslon di pintu masuk, sebelum di mulainya rapat pleno. Dan bisa menghubungi para paslon bila merasa mereka terlambat datang.
“Karena sebenarnya, sejak jam 19.00 wib Ahok-Djarot sudah hadir di dalam rapat, namun mereka semua tidak mengetahui itu. Dan jika KPU merasa ada paslon yang dikira belum hadir harusnya mereka konfirmasi, bukan malah mendampingi paslon nomor urut 3,” tutur Irma
Maka dari itu, kata Irma, tindakan paslon nomor urut 2 yang meninggalkan acara (rapat pleno) sangat tepat. Karena, tegas Irma, hal tersebut menjadi salah satu jalan untuk mengkritisi kinerja KPUD DKI yang mengecewakan.
“Dengan meninggalkan acara saja itu sudah cukup untuk memberi peringatan pada KPUD agar bersikap fair dan professional (ke depannya),” pungkas Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Laporan: Muhammad Hafidh