KedaiPena.com – Akibat peraturan harga HET Rp14 ribu per liter dan pembatasan penjualan Minyak Goreng curah 200 liter per hari oleh pemerintah, tidak sedikit agen dan pedagang mengeluh hingga menolak atau bahkan berhenti tak lagi menjual Minyak Goreng Curah.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Komite Pedagang Pasar KPP Abdul Rosyid Arsyad mengatakan apa yang dikeluhkan agen dan pedagang di lapangan, saat menjual minyak goreng curah memang benar adanya.
Ia menyatakan agen dan pedagang minyak goreng curah tak mendapatkan untung yang sepadan, cuma dapat untung tipis dan ditambah harus banyak modal biaya yang dikeluarkan, saat menjual minyak goreng curah.
“Harga jual Rp14 ribu sudah ditetapkan pemerintah membuat untung agen dan pedagang sangat tipis, ditambah banyak modal biaya yang harus dikeluarkan seperti membeli peralatan dan perlengkapan, yang harus disiapkan untuk bisa menjual minyak goreng curah, kalau jual minyak goreng curah harganya melebihi Rp14 ribu agen dan pedagang melanggar peraturan pemerintah, resikonya agen dan pedagang bisa mendapat tindakan berupa ancaman pidana,” kata Abdul Rosyid Arsyad dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2022).
Rosyid menjelaskan, selain soal harga, proses distribusi penjualan juga menjadi persoalan tersendiri khususnya bagi agen dan pedagang yang berada di luar Pulau Jawa. Ia menuturkan pengalaman dirinya melakukan distribusi minyak goreng curah ke Kupang Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu, sebagai contoh tolak ukur distribusi minyak goreng curah yang terjadi diseluruh wilayah provinsi se Indonesia.
“Bagaimana bisa agen dan pedagang menjual minyak goreng curah Rp14 ribu perliter sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah, pada saat distribusi minyak goreng curah di Kupang NTT dan Jakarta ditemukan banyak kendala, salah satunya perihal tangki penampungan minyak goreng curah yang sangat minim bahkan tidak ada, sebagai pengganti tangki penampungan, agen dan pedagang harus beli toren penampungan kapasitas minimal 1.000 sampai 1.200 liter,” ujarnya.
Ia juga menyatakan ada pula biaya sewa mobil tangki dan mobil box untuk melakukan pengiriman minyak goreng curah dan harus membeli dirigen dalam jumlah banyak untuk mempercepat distribusi penjualan minyak goreng curah dengan sistem tukar drigen dengan pembeli.
Jika agen dan pedagang tidak mau beli drigen, agen dan pedagang bisa langsung isi minyak goreng curah ke drigen pembeli dengan resiko pasti adanya tetesan dan tumpah minyak goreng curah takaran literan, pasti ada lagi ruginya agen dan pedagang karena belinya ke distributor literan jualnya literan, agen dan pedagang harus berhati-hati jual minyak goreng curah literan jangan sampai netes dan tumpah. Kalau minyak goreng curah dikemas dengan plastik dan karet, harus dihitung ada beban biaya lagi untuk beli plastik, karet, drum, pompa minyak, alat literan, corong, ember bak dan upah pekerja yang masukin minyak goreng curah takaran literan.
“Jadi sebenarnya agen dan pedagang untungnya tipis dari hasil jual minyak goreng curah literan, dengan adanya biaya yang harus dikeluarkan banyak sekali dan resiko kerugian banyak pada saat jualan minyak goreng curah, saat ini agen dan pedagang yang mau menjual minyak goreng curah, mulai dibatasi pembeliannya ke distributor dengan hitungan belinya literan bukan kiloan lagi, selain itu agen dan pedagang hanya dapat minyak goreng curah 200 liter setiap hari dan wajib agen dan pedagang menjual minyak goreng curah hanya 2 liter ke pelanggannya dan warga, setiap pembelian minyak goreng curah per 2 liter ada syaratnya wajib memberikan 1 lembar foto copy KTP beserta nomor HP dan WhatsApp WA, agen dan pedagang diwajibkan input data pembeli dan foto KTP pembeli melalui aplikasi online, yang memang langsung terhubung Nomor KTP pembeli ke aplikasi peduli lindungi,” ucapnya lagi.
Rosyid menyatakan dengan kondisi seperti ini, sangat sulit untuk memaksakan agen dan pedagang menjual di harga ketetapan pemerintah.
“Tapi tenang saja ada pak Luhut yang urus masalah minyak goreng Indonesia, tinggal tunggu waktunya saja,” tutupnya.
Sebelumnya Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berjanji bisa menurunkan harga minyak goreng curah, yang saat ini masih tinggi harganya ke level melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter.
Janji tersebut diutarakan Menko Luhut dalam konferensi pers virtualnya, Minggu (5/6/2022).
“Dalam 2-3 minggu ke depan akan kita lihat situasi akan membaik,” ucap Luhut.
Menurut dia, berdasarkan hasil analisis tim, kunci untuk menurunkan harga migor adalah soal realisasi distribusi di lapangan yang harus berjalan baik.
“Ini adalah kunci pengendalian harga yang baik,” kata Luhut.
Laporan: Ranny Supusepa