KedaiPena.Com – DPR RI berharap masyarakat tidak menjadi korban menanggung beban paling banyak dari ancaman ketidakstabilan ekonomi dunia. Tiga ancaman tersebut, antara lain adalah inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan potensi pertumbuhan ekonomi yang melemah.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ahmad Najib Qodratullah saat merespons pernyataan dari Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indarwati beberapa waktu lalu. Najib memahami, jika ancaman selalu ada terlebih ketika menyangkut situasi global pasca pandemi.
“Ancaman selalu ada terlebih situasi global pasca pandemi yang diperparah oleh kondisi geopolitik global yang memanas (ukraina-rusia). Namun, apapun itu perlu kita mengetahui lebih kanjut mitigasi dari semua tantangan di atas. Kami berharap masyarakat jangan menjadi korban yang menanggung beban paling banyak,” kata Najib, Rabu,(25/5/2022).
Najib menyarankan, pemerintah untuk dapat mulai melakukan mitigasi. Najib meminta, pemerintah dapat memastikan rantai pasokan logistik dalam kondisi terkendali dan aman terlebih dahulu.
“Kemudian para pemegang kebijakan memastikan bahwa suku bunga rendah masih bisa dipertahankan mengingat dampak pandemi belum hilang,” jelas Najib.
Najib juga mendesak, pemerintah dapat mengamankan dan mempermudah akses perbankan kepada sektor-sektor yang memiliki serapan tenaga kerja paling banyak.
“Lalu, sektor- sektor yang memiliki serapan tenaga kerja banyak perlu diamankan dan diberi akses perbankan yang terjangkau,” imbuh Najib.
Najib menambahkan, agar pemerintah dapat mengeluarkan paket stimulus kepada sektor berkontribusi secara positif menggerakan ekonomi Indonesia selama ini.
“Semua sepakat bahwa kendali pandemi menjadi kunci percepatan pemulihan. Namun, tentu setelah itu perlu strategi lanjutan mengingat dampak pandemi telah membuat perekonomian kita turun begitu tajam,” tandas Najib.
Sebelumnya, Menteri Keuangan yang juga bendahara Negera Sri Mulyani Indrawati mengatakan bakal ada tiga ancaman yang akan mengganggu stabilitas ekonomi dunia termasuk pemulihan ekonomi Indonesia. Tiga ancaman tersebut, adalah inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan potensi ekonomi yang melemah.
“Tiga hal ini akan mempengaruhi environment ekonomi seluruh dunia termasuk Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (23/5/2022).
Sri Mulyani mengakui, Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina akan benar-benar membuat ekonomi global ketar-ketir. Ia mengemukakan, dampak yang terasa akibat perang tersebut pada sejumlah harga komoditas global tiba-tiba melesat tinggi.Sri Mulyani menegaskan, jika kondisi tersebut menyebabkan terjadinya lonjakan angka inflasi disejumlah negara.
Laporan: Muhammad Hafidh