KedaiPena.com – Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menegaskan komitmennya untuk memperkuat edukasi literasi finansial kepada masyarakat, khususnya terkait manajemen keuangan dan pemanfaatan akses teknologi finansial.
Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya menyatakan selama lima hingga enam tahun belakangan ini, mereka secara aktif untuk berkolaborasi atau secara mandiri melakukan edukasi pada masyarakat.
“Kami fokus membina literasi teknologi finansial kepada masyarakat, sembari menguatkan industri keuangan berbasis Islam itu, yang saat ini hanya sekitar 6 persen dari seluruh penyedia jasa layanan pinjaman peer-to-peer di Indonesia,” kata Ronald dalam acara Launching BFN 2023, ditulis Minggu (12/11/2023).
Adapun tema edukasi yang disampaikan adalah terkait penggunaan jasa teknologi finansial dengan baik dan benar, serta memperluas pemahaman masyarakat terkait cakupan fintech.
“Hari ini, masyarakat paham fintech hanya sekadar pinjaman uang. Padahal, mau berinvestasi pun bisa memanfaatkan fintech. Dan edukasi ini juga akan membantu masyarakat mengenali jasa teknologi finansial yang legal sehingga mereka dapat terhindar dari potensi terjebak jasa fintech ilegal yang mencekik,” ujarnya.
Ronald menyebutkan fokus edukasi saat ini adalah Generasi Z, yang merupakan golongan masyarakat yang paling dapat menerima edukasi finansial dengan baik, dan kecakapan mereka dalam menggunakan ponsel dan teknologi daring adalah salah satu faktornya.
“Kalau kami ajari generasi yang lebih tua, terus terang lebih butuh waktu. Teman-teman seumuran saya pun belum tentu bisa langsung mengerti,” ujarnya lagi.
Karena itu, untuk membuat usaha edukasi tersebut semakin diterima masyarakat luas, Ronald mengatakan pihaknya akan membuat konten pengetahuan dengan bahasa sederhana yang bisa dipahami masyarakat awam.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya juga akan berusaha semaksimal mungkin mendukung target inklusi keuangan dan literasi keuangan.
“Kami juga akan melibatkan komunitas muslim terbesar di Indonesia seperti MES. Lalu akan fokus ke luar Jawa. Kami akan menggelar olimpiade fintech syariah, ke kampus-kampus seperti di Makassar, Lampung, Surabaya, dan Malang. Mengadakan kompetisi research memberikan research paper terbaik. Ada 81 tim dari 26 kampus selama bulan fintech nasional,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa