KedaiPena.Com – Politikus Partai Gerindra, Adhyaksa Dault menagih komitmen Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membuat pilpres berlangsung jujur dan adil.
Caranya, kata Adhyaksa, adalah dengan menghapus 17,5 juta data invalid dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) jika memang KPU tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut.
“17,5 Juta masih invalid karena KPU tidak mengambil data dari Dukcapil. Yang diambil hanya data usia muda dan pensiunan, malah sisinya ngambil data lama,” kata Adhyaksa di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Kalau memang tidak bisa diselesaikan dalam dua tiga hari ini kita minta untuk segera dihapus saja,” sambung mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini.
Tidak hanya KPU, Adhyaksa juga meminta agar Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) harus lebih dapat adil dan tegas bila menemukan pelanggaran pemilu.
“Karena saya sedih ketika melihat para camat itu kan aparat sipil negara bersama Gubernurnya terang-terangan mendukung 01 tapi sanksinya tidak jelas. Berbeda dengan Kepala Desa di Jawa Tengah yang hanya menemani Sandiaga di hukum di penjara,” papar Adhyaksa.
Dia menegaskan bahwa pilpres 2019 ini harus dapat terselenggara secara berkualitas. Hal itu yang tidak dirasakan masyarakat saat ini.
“Jadi masyarakat itu merasakan bahwa itu tambah tajam ke bawah tapi tumpul di masalah persoalannya,” pungkas Adhyaksa.
Laporan: Muhammad Hafidh