KedaiPena.Com – Babak baru konflik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergulir.
Muktamar tandingan diwacanakan untuk menandingi Muktamar ke-6 Bali, di mana Muhaimin Iskandar kembali menjadi nahkoda PKB, siap digelar.
Kongres ini disebut untuk mendongkel Muhaimin Iskandar yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB.
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy menyatakan Muktamar PKB tandingan yang diinisiasinya siap digelar dan tinggal menunggu arahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Lukman mengatakan sudah melapor kepada Ketua Umum PBNU Yahya Staquf soal rencana muktamar. Ia pun telah menyerahkan dokumen penting sebagai bahan pertimbangan Muktamar PKB.
Namun demikian, Nahdliyin yang juga eks Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi yakin PBNU akan menolak dijadikan instrumen Raja Jawa versi Bahlil Lahaladia yang bengis.
“Sebab, sosok Raja Jawa itu dibenci rakyat dan mahasiswa,” ujar Adhie dalam kicauan di X (sebelumnya Twitter) dilansir Selasa (3/9/224).
Adhie yakin bahwa sikap Lukman Edy direstui oleh rezim berkuasa. Sama seperti yang terjadi di Golkar, di mana Airlangga Hartarto didongkel dan digantikan Bahlil.
“Ini membunuh demokrasi, gigit sesama Nahdliyin demi ambisi basi,” tandasnya.
Laporan: Ricki Sismawan