KedaiPena.Com – Politikus PDIP yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Nabil Haroen meminta agar jangan sampai ada upaya memecah belah dan mengadu domba umat Islam dengan kelompok nasionalis.
Hal tersebut disampaikan oleh Gus Nabil saat menanggapi pembakaran bendera PDIP saat aksi menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di gedung DPR/MPR.
“Saya yakin orang-orang yang melakukan aksi provokasi itulah yang membawa bendera PKI dan membakarnya bersama bendera PDI Perjuangan itulah yang memiliki aksi tersembunyi. Pihak kepolisian harus berani menangkap para provokator tersebut,” kata Gus Nabil sapaanya, Senin, (29/6/2020).
Gus Nabil melanjutkan, bahwa kelompok nahdliyyin dan kelompok Soekarnois itu saudara. Keduanya sama-sama berjuang mendirikan Republik Indonesia.
“Karena itulah mengapa Bung Karno sangat dekat dengan NU, demikian halnya PDI Perjuangan. Bung Karno juga mendapat pengukuhan dari NU sebagai waliyyul amri ad-dharuri bis-syaukah. Yakni, pemimpin negara di masa transisi yang punya legitimasi untuk memimpin bangsa,” tegas Gus Nabil.
Gus Nabil mengungkapkan, Bung Karno juga dikukuhkan sebagai Pahlawan Islam melalui Konferensi Islam Asia Afrika pada 6-14 Maret 1965 di Bandung.
Tanpa dukungan tersebut, kata Gus Nabil, Bung Karno tidak akan ditemukan makam Imam Buchori di kawasan Uzbekistan, yang saat itu berada di wilaya Soviet yang dipimpin Nikita Krushchev.
“Bung Karno banyak membantu kemerdekaan bangsa Islam seperti Aljazair, Palestina, dan kemudian juga pembela kemerdekaan Pakistan. Jadi jangan sampai ada yang memutar balikkan sejarah. Kalau mereka terus memecah belah bangsa, mereka melawan demokrasi dan konsesus kebangsaan, harus ada tindakan tegas melawan itu,” ungkap Gus Nabil.
Gus Nabil menegaskan, jangan sampai mengimpor konflik Timur Tengah ke Indonesia dengan cara tersebut. Ada sekelompok orang yang meniru cara-cara devide at impera.
“Kita tahu, HTI telah dibubarkan di banyak negara, termasuk mayoritas negara Islam. Di belakang HTI ada kepentingan asing yang menyamar gunakan agama. Jadi yang harus kita lawan intrik politik dari HTI. Waspadai partai dan kelompok tertentu yang menggunakan narasi, simbol dan manuver intrik politik dari HTI,” papar Gus Nabil.
Tidak hanya itu, tegas Gus Nabil, kelompok Soekarnois dan PDI Perjuangan telah menunjukkan komitmennya bersama Nahdlatul Ulama.
“Terbukti dengan gerakan bersama wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang berasal dari NU. Ibu Megawati juga sangat membela Palestina dan menolak keras aksi unilateral Amerika Serikat terhadap Irak. Kita harus melihat catatan sejarah bangsa ini secara komprehensi,” tandas Gus Nabil.
Laporan: Muhammad Hafidh