KedaiPena.Com – Abon, jenis lauk penyedap makanan yang tak asing lagi di kalangan pecinta kuliner Indonesia. Jenis lauk yang satu ini dikembangkan diberbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan beragam bahan dasar. Diantaranya, daging sapi, domba dan jenis ikan laut.
Di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pengembangan Abon agaknya sudah mulai digagas oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) Barokah yang berada di jalan Kihadjar Dewantara, Komplek BTN Blok B-23, Pandan.
Abon Tuna namanya. Abon yang diproduksi dengan memanfaatkan kekayaan laut di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pengelolaanya dilakukan oleh ibu Mande dan ibu Ginting, dan saat ini sedang dalam pendampingan Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Tapteng.
“Sebenarnya mereka sudah lama memproduksi Abon ini, tapi mereka baru kita dampingi selama seminggu ini,†ujar Kadis Koperasi dan UKM Pemkab Tapteng, Bonaparte Manurung, melalui Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Sudarman Siringo-ringo saat ditemui diruangannya, Selasa (18/4).
Sebagai jenis usaha baru, Sudarman yang akrab disapa Ringo ini mengaku pihaknya akan melakukan pendampingan pengembangan usaha tersebut, termasuk yang sudah dilakukan saat ini, yakni membuka jaringan distribusi penjualannya.
“Sudah kita coba, rasanya enak dan berpotensi untuk dikembangkan. Kita akan usahakan pendampingan apakah dari permodalan, akses dan jaringan distribusi apalagi mereka kan sudah berkontribusi. Tentu pemasaran dan promosi menjadi sesuatu yang penting,†kata Ringo.
Ia menambahkan, yang kini dilakukan pihaknya untuk membantu pemasaran Abon tersebut yakni dengan membuka jaringan pemasaran di Bandar Udara FL. Tobing Pinangsori.
“Para pengunjung dapat membelinya langsung untuk oleh-oleh khas dari Tapteng di salah satu kios di Bandara, harganya terjangkau, Rp25 ribu per 1 sachet,†katanya.
Ia mengungkapkan, Abon tersebut juga sudah terdaftar secara resmi. Yakni di Dinkes Tapteng bernomor registrasi P-IRT no 2021204010072-20 dan di Disperindag Tapteng dengan nomor TDI no 09/03/DPIKPM/TDI/2015.
“Kita tentu berharap, masyarakat luas termasuk di luar daerah mengetahui bahwa ada potensi ekonomi lain yang dapat dikembangkan dari sektor perikanan di Kabupaten Tapteng ini,†imbuh Ringo.
Laporan: Dom