KedaiPena.Com – Aktivis Anti Korupsi, Suhendar menyebut bahwa dalam hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ditemukan kelebihan bayar Pemerintah Kota (Pemkot) kepada kontraktor dengan nilai total mencapai Rp2 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Suhendar
saat menanggapi buruknya kualitas Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan anggaran yang digelontorkan selama ini.
“Jadi dalam hasil audit BPK, Pemkot Tangsel itu kelebihan membayar Rp2 miliar. Kelebihan bayar kepada kontraktornya sudah dikembalikan atau belum? Itu yang yang harus dipertanyakan,” kata Suhendar kepada wartawan, Selasa, (18/2/2020).
Temuan hasil audit tersebut, menurut Suhendar, Gedung DPRD Kota Tangsel sudah diserahkan pada September 2017. Namun pada kenyataannya, tambahnya, baru dapat diserahkan pada Juni 2019.
“Harusnya (Gedung DPRD) diserahkan pada September 2017, tapi molor kan. Nah, Pemkot sudah bayar full tuh, jadi menurut audit BPK, Pemkot Tangsel kelebihan bayar,” tambahnya.
Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang baru genap satu tahun diserahterimakan Dinas Bangunan dan Penataan Ruang menjadi sorotan lantaran terdapat kerusakan dibeberapa bagian.
Selain toilet yang rusak dan bau, Ruang Rapat Paripurna pun kerap bocor kala hujan turun.
Menanggapi hal tersebut, Aji Bromokusumo salah seorang Anggota Komisi IV dari PSI menanggapi bahwa, gedung yang telah menghabiskan uang rakyat hingga Rp. 200 miliar tersebut tidak berkualitas, jika dibandingkan dengan kondisi didalamnya.
Yang menjadi pertanyaan, dari kontraktor kondisi seperti itu kok bisa diserahterimakan ke DBPR, dan mau (terima) Berita Acara Serah Terima (BAST) kondisi seperti itu, dan lebih jauh kenapa diserahterimakan ke Setwan dan mau terima? Itu bukan sekedar perbaikan toilet, gedung itu perlu diaudit menyeluruh.
“Fraksi PSI tidak ingin berpikir indikasi apapun. Kami hanya ingin memastikan bahwa Rp200 miliar uang rakyat itu tepat peruntukannya yaitu rumah kita bersama seluruh rakyat Tangsel yang bisa dibanggakan, kualitas yang sesuai dengan Rp200 miliar itu tadi,” kata Aji.
Laporan: Sulistyawan