KedaiPena.Com – Sebagai pintu masuk ke Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan terus memproyeksikan Terminal 3 selain sebagai sarana transportasi penumpang pengguna pesawat, juga bisa dimaksimalkan sebagai sarana promosi kearifan lokal dan kekayaan khasanah budaya bangsa.
Direksi Angkasa Pura berharap bahwa sebagai bagian dari pelayanan (services) yang dilakukan oleh pengelola, yang tak sekedar melayani dari sisi transportasi semata tapi juga lebih memperkenalkan Indonesia ke mata dunia.
Seperti yang dituturkan oleh Director of Airport Services and Facility Angkasa Pura II, Ituk Herarindri, bahwa promosi budaya dilakukan antara lain dengan pemasangan sejumlah karya dari seniman lokal secara berkala, baik karya seni lukis, foto, maupun seni instalasi.
“Terminal 3 nantinya akan menjadi gerbang utama Indonesia jika sudah beroperasi penuh. Tidak hanya memberi kesan pelayanan transportasi yang nyaman bagi para penumpang, tapi juga memberi sesuatu yang bisa menggambarkan seni budaya Indonesia. Istilahnya moment of truth Indonesia. Nah, diharapkan dengan cara itu, penumpang khususnya wisatawan mancanegara akan semakin tertarik untuk menjelajahi Indonesia,” ungkap Ituk kepada KedaiPena.Com belum lama ini.
Di terminal 3 saat ini sudah ada pameran karya seni berupa foto, lukisan, dan galeri batik yang  cukup untuk untuk memberi kesan dan penggambaran budaya Indonesia di Terminal 3. Pihak Angkasa Pura II juga akan melakukan penggantian beberapa karya seni yang dipamerkan secara berkala.
Hal ini untuk penyegaran agar tidak terjadi kebosanan bila penumpang berkunjung beberapa kali ke sana. Selain itu pihak Angkasa Pura juga akan berupaya menampilkan ragam karya seni lainnya, untuk semakin meningkatkan memori para penumpang akan khasanah budaya bangsa.
“Kelak akan kami upayakan ada tampilan seni lainnya, misalnya dengan pertunjukan tarian-tarian daerah, dan pameran seni lainnya,” tutup Ituk.
(Glh/ Dom)