KedaiPena.Com – Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Wachid menilai bahwa pemerintah tidak pernah berfikir bagaimana mengupayakan swasembada pangan tercukupi dan produsen (petani) sejahtera, konsumen merasa aman.
“Pemerintah tidak pernah berfikir terhadap petani manakala produknya tidak laku atau harga murah. Seharusnya pemerintah melindungi petani juga, tidak hanya konsumen,” ujar Wachid kepada wartawan, Minggu (4/2/2018).
Akibat hal tersebut, Wachid mengatakan, bahwa harga bawang merah di Brebes Jateng dan di Nganjuk Jatim harga sangat murah Rp 2000 per kg.
“Sedangkan biaya produksi per satu kg bawang Rp 9000 kg. Pemerintah tidak ada kepedulian baik itu Mentan maupun Mendag sampai ke Presiden RI. Kalau saya lihat petani dibiarkan tambah miskin,” beber Wachid.
“Di Kabupaten Brebes termasuk daerah yang paling miskin di Jateng. Seharusnya para petani yang sudah susah payah tanam komoditas pangan di lindungi,” sambung Wachid.
Dengan kondisi demikian, Wachid menyayangkan, jika kenaikan harga pangan dijadikan alasan oleh pemerintah untuk melakukan skema impor, baik itu beras, garam, gula dan jagung dengan dalih menjaga stabilitas harga.
“Kenaikan harga pangan selalu disebut biang kerok inflasi, yang membuat Pemerintah panik dan selalu mencari solusi instan yaitu Impor, langkah ini saya katakan tidak mencari solusi yang komprehensif artinya hanya sesaat,” tegas politikus Gerindra.
Laporan: Muhammad Hafidh