KedaiPena.Com – Jarringan organisasi sipil se-Sumatera Utara sepakat menugaskan Abdon Nababan untuk maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023. Penugasan ini dideklarasikan dalam Rapat Umum I Pemenangan Abdon Nababan di Medan, Selasa (1/8/2017).
Sebagaimana diketahui, Abdon lahir dan dibesarkan di Humbang, Sumatera Utara. Ia merupakan Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), organisasi Masyarakat Adat terbesar di dunia, untuk periode 2007-2012 dan 2012-2017. Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-V di Tanjung Gusta, Sumatera Utara pada Maret 2017 menugaskan Abdon untuk duduk di Dewan AMAN Nasional periode 2017-2022 mewakili Region Sumatera.
Dalam periode kepemimpinannya, kerja AMAN telah berkontribusi positif terhadap perjuangan hak-hak Masyarakat Adat di negara ini. Beberapa di antaranya adalah Putusan Mahkamah Konstitusi no. 35/PUU-X/2012 tentang Hutan Adat, pencantuman peta wilayah adat sebagai peta tematik oleh Badan Informasi Geospasial, dan Inkuiri Nasional oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tentang pelanggaran hak-hak Masyarakat Adat di kawasan hutan.
AMAN pun secara aktif mendorong dan memfasilitasi Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat (RUU MA). RUU ini kini ada di Program Legislasi Nasional DPR RI untuk 2017. Pada 27 Juli 2017, Ramon Magsaysay Foundation mengumumkan Abdon sebagai penerima Ramon Magsaysay Award tahun ini.
Abdon mendapat penghargaan Nobel Asia tersebut atas kepemimpinannya menyuarakan perjuangan hak-hak Masyarakat Adat di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Penghargaan serupa pernah diterima oleh Abdurrahman Wahid (Gusdur) pada 1993 atas kepemimpinannya di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Syafi’s Ma’arif dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 2008.
Beberapa organisasi sipil yang memberikan kepercayaannya kepada Abdon adalah AMAN Wilayah Sumatera Utara, AMAN Wilayah Tano Batak, Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Wilayah Sumatera Utara, BPAN Wilayah Tano Batak, Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI), dan Hutan Rakyat Institut (HaRI).
Kali pertama nama Abdon diusulkan sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara adalah saat musyawarah wilayah AMAN Tano Batak, yang diadakan di Sipahutar pada Mei 2017. Para relawan pendukung Abdon bekerja dengan slogan ‘BAGUS’ atau ‘Bersama Abdon, Gotong-royong Untuk Sumut’.
“Masyarakat adat Tano Batak telah dirugikan oleh perampasan wilayah adat dan penghancuran lingkungan hidup. Provinsi ini butuh pemimpin yang berkomitmen terhadap perjuangan masyarakat,†kata Roganda Simanjuntak, Ketua AMAN Tano Batak.
Ketua AMAN Wilayah Sumut, Harun Nuh juga menambahkan bahwa Sumut saat ini butuh pemimpin yang berpihak pada masyarakat dan telah terbukti mampu membawa solusi.
“Di Sumatera Utara ini, gubernur berganti gubernur, tapi sampai saat ini konflik tanah tidak juga selesai. Padahal dilapangan sudah berdarah-darah,†tegas Harun.
Oleh karenanya, atas nama Masyarakat Adat se-Nusantara, sambung Harun, secara resmi menugaskan Abdon untuk bertarung di Pilgubsu 2018.
“Kami menugaskan Abdon untuk mengembalikan tanah adat menjadi milik rakyat,†sebutnya.
Selain AMAN, perwakilan mahasiswa pun turut mendukung Abdon untuk maju dalam Pilgub 2018. “Kami menugaskan Bang Abdon Nabahan untuk mengurus Sumatera Utara ini sesuai dengan kepentingan rakyat,†ungkap Relawan Mahasiswa untuk Pemenangan Abdon Nababan.
Menanggapi hal tersebut, Abdon mengatakan bahwa dirinya berkeinginan menjadikan Sumut sebagai surganya Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat adat, petani, dan nelayan dapat menjadi aktor utama ekonomi Sumut.
“Atas keinginan semuanya, untuk itu saya siap maju sebagai calon independen. Sebab jalur independen adalah cara terbaik untuk membersihkan Sumatera Utara dari jeratan korupsi, narkoba, dan pencemaran lingkungan hidup,†jelas Abdon.
Laporan: Iam