KedaiPena.Com – Ratusan abang becak bermotor (Betor) menyebut diri abang becak ‘SATU’ menggeruduk kantor Wali Kota Medan di jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (21/2).
Dalam aksi itu, para abang becak itu menyatakan penolakan terhadap beroperasinya perusahaan ojek berbasis online, seperti Gojek, Grab, Uber serta Taxi. Pasalnya, beroperasinya sejumlah perusahaan itu telah berimbas pada pendapatan tukang becak.
“Sudah banyak kali kami liat bang, gojek, grab dan yang lainnya, mana buat ongkos murah-murah kali, akhirnya berimbas ke kami yang jadi susah membawa uang belanja (pendapatan-red) ke rumah,†ujar seorang abang becak Rizal (48).
Sementara itu, salah seorang orator Abang Becak ‘SATU’ dalam orasinya menegaskan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan diminta menindak tegas para Ojek dan Taksi berbasis online yang telah menjamur.
“Mulai besok, Rabu (22/2) gojek berbasis aplikasi sudah harus tutup dari operasinya, dan tidak lagi ada mengitari kota medan,†katanya.
Jika tidak, lanjut orator tersebut, maka pihaknya meminta agar Wali Kota Medan Dzulmi eldin dan Kepala Dinas Perhubungan agar mundur saja dari jabatannya.
“Jika tidak didengarkan aspirasi ini, maka Walikota Medan terpilih dan Kepala Dinas yang baru dilantik harus turun dari jabatannya,†tegasnya.
Pantauan, aksi ratusan abang becak yang turut membawa masing-masing becaknya menyebabkan kemacetan parah di depan kantor Wali Kota Medan hingga ke Tugu Guru Patimpus.
Untuk mengurai kemacetan itu, pihak kepolisian terpaksa mengarahkan kendaraan ke jalan pengadilan, dan sebagian lagi diarahkan melalui jalan Imam Bonjol.
Laporan: Saut