KedaiPena.com – Kerjasama Pemerintah Daerah Gunungkidul dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diharapkan mampu mempercepat pemulihan lingkungan di Bumi Watu Obong, seperti keberhasilan di Argowijil.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Suharno menyampaikan penanaman pohon menjadi bagian penting dalam pemulihan Argowijil secara khusus dan Gunungkidul secara umum.
“Ini berkaitan dengan sistem perairan alam, penyelamatan alam. Termasuk juga di Bumi Watu Obong, yang dulunya ada perusahaan Tombong Gaping,” kata Suharno saat ditemui di sela kegiatan Jelajah Gunungkidul di Argowijil, Gunungkidul, DI Yogyakarta, ditulis Minggu (18/9/2022).
Ia menceritakan pembakaran batu di Argowijil menjadi batu gamping, memang menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak kecil. Mulai dari pencemaran udara, hingga kerusakan lahan akibat penebangan pohon secara masif.
Disebutkan, Argowijil itu dulunya adalah sebuah bukit. Tapi karena terus menerus ditambang batunya, akhirnya menjadi dataran.
“Akhirnya, kita sepakat untuk berhenti. Tapi kendalanya muncul, yaitu banyak pengangguran. Karena itu, kita ambil langkah menjadikan Tombong Gamping sebagai objek wisata. Kita sediakan kuliner juga disana,” ungkapnya.
Targetnya, lingkungan terjaga kelestariannya dan masyarakat tetap terjaga melalui pengembangan ekonomi kerakyatan.
“Sekarang, di Argowijil, atas dorongan dan dukungan ibu Menteri Lingkungan Hidup, dijadikan wisata ekologi. Saat ini sudah berjalan. Dari gersang, menjadi biru langitnya, menjadi hijau karena sudah mulai banyak pohonnya. Sekarang sudah menjadi objek wisata yang membantu masyarakat,” ungkapnya lagi.
Suharno menyebutkan penanaman pohon dilakukan untuk dua jenis. Pertama, jenis pohon yang menghasilkan buah, untuk dijadikan penghasilan bagi masyarakat. Dan kedua, jenis pohon kayu keras, yang dapat dialihkan ke industri kerajinan.
“Contohnya, ada pohon Pule. Selain pohonnya termasuk jenis yang rindang sebagai peneduh, kayunya juga dapat dijadikan bahan baku topeng,” kata legislator Partai Nasdem ini.
Ia menyampaikan kedepannya, diharapkan kerjasama pemda Gunungkidul dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini bisa mengembalikan air tanah maupun kesuburan di Gunungkidul.
“Kan kalau ada tanaman hijau, otomatis di bawahnya pasti ada airnya. Saya perkirakan tidak akan lama. Setahun, Insha Allah, akan menjadikan Bumi Watu Obong lebih baik. Apalagi masyarakat juga mendukung program ini,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa