KedaiPena.Com- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan Presiden atau penundaan pemilu 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin,(11/4/2022).
BEM SI mengaku belum puas meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan para menterinya berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu.
Merespons hal itu, Akademisi Universitas Al Azhar Ujang Komarudin berharap, Jokowi dapat tegas menyatakan tidak ada penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden melalui skema amandemen konstitusi atau UUD 45 dimasa kepemimpinannya.
“Mestinya Jokowi secara tegas segera membuat pernyataan kepada mahasiswa dan seluruh rakyat Indonesia. Bahwa pada masa kepemimpinannya. Tak akan ada dan tak boleh ada amandemen konstitusi,” kata Ujang, Minggu,(10/4/2022).
Ujang mengaku yakin, sikap tegas yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, akan membuat isu wacana penundaan dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode selesai.
“Jika itu yang dikatakan presiden, maka wacana penundaan, perpanjangan, atau pun Jokowi 3 periode akan selesai. Mahasiswa tak akan turun ke jalan jika Jokowi memberikan pernyataan yang jelas, tegas, dan lugas. Dan berjanji pada masa pemerintahannya tak akan ada amandemen konstitusi,” imbuh Ujang.
Ujang meminta hal tersebut lantaran pada saat rapat kabinet lalu, orang nomor satu di Indonesia tersebut tak menyinggung atau menekankan pemberhentian isu dukungan Jokowi 3 periode.
“Karena dirapat kabinet yang lalu, Jokowi tak menyinggung dan menyetop soal Jokowi 3 periode. Tapi hanya menyetop penundaan Pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden,” papar Ujang.
Ujang menambahkan, jika usulan penundaan atau perpanjangan masa jabatan presiden dengan Jokowi 3 periode memiliki substansi yang berbeda. Namun kedua, sama-sama hanya bisa direalisasikan melalui amandemen konstitusi.
“Jika penundaan atau perpanjangan masa jabatan presiden itu pemilunya di undur, atinya pemilunya bukan di 2024. Namun jika Jokowi 3 periode itu Pemilu tetap di 2024. Tapi Jokowi ikut jadi capres lagi, ikut Pemilu lagi. Makanya saya usulkan Jokowi mesti berkata, pada masa saya jadi presiden. Tak boleh ada dan jangan ada amandemen,” pungkas Ujang.
Laporan: Muhammad Lutfi