KedaiPena.com – Dikeluarkannya angka inflasi oleh Badan Pusat Statistik, Rabu (2/2/2020) pada angka 2,18 persen YoY disikapi dengan tenang oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ia menyatakan angka tersebut masih terkendali. Karena masuk dalam kisaran target 2022. Yaitu plus minus 3 persen.
BPS menyampaikan Inflasi Januari dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti menjadi penyumbang andil tertinggi terhadap inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari yakni sebesar 0,27 persen. Inflasi inti sebesar 0,42 persen (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019.
Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84 persen dan juga tertinggi sejak September 2020. Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022 terutama disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah.
Inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66 persen (mtm).
Beberapa komoditas Volatile Food yang dominan menyumbang terhadap inflasi Januari antara lain kenaikan harga daging ayam, beras, telur ayam ras dan tomat. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah.
Kenaikan harga beras pada Januari disebabkan oleh rendahnya panen pada bulan November-Desember 2021 disertai dengan terjadinya hidrometeorologi pada awal tahun 2022. Harga beras ditingkat penggilingan meningkat sebesar 2,23 persen (mtm) dan ditingkat eceran sebesar 0,94 persen (mtm).
“Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung pada Februari meski tidak setinggi Januari dan kembali stabil mulai Maret karena mulai masuknya musim panen,” jelas Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Kamis (3/2/2022).
Laporan: Natasha