KedaiPena.Com – Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menekankan, jika perguruan tinggi mempunyai peran penting sebagai pencetak generasi bangsa yang memiliki andil dalam pemberantasan korupsi.
Namun ionisnya, berdasarkan data KPK 86 persen koruptor adalah alumni perguruan tinggi karena rata-rata menduduki jabatan penting.
“Bahkan paling banyak bergelar master. Baru nomor dua sarjana. Karena sekarang untuk naik jabatan mensyaratkan pendidikan, kebanyakan master,” katabNurul Ghufron dalam keterangannya, Rabu, (17/11/2021).
Padahal, kata Nurul, tujuan sekolah adalah untuk meningkatkan intelegensi, pengetahuan atau keterampilan. Namun, hanya knowledge dan skill yang dievaluasi hasilnya.
Sementara komitmen dan hati, tambahnya, tidak terukur. Sehingga, pendidikan tinggi di Indonesia, orientasinya untuk mengantarkan para generasi bangsa untuk mencari pekerjaan.
“Dan seakan-akan lembaga pendidikan tinggi orientasinya hanya uang,” papar Nurul Ghufron.
Ghufron menjelaskan, setidaknya ada 155 Kepala Daerah dari 514 Kab/Kota yang terjerat kasus korupsi. Dari 155, lanjutnya, sudah 27 Gubernur atau Wakil Gubernur dari 34 provinsi bermasalah.
“Bayangkan berapa persen sisanya? Belum lagi dari pusat. Menteri, Hakim, bahkan Hakim Konstitusi, Dirjen sampai ke Kepala Dinas sudah pernah ditangani KPK. Yang ditangkap KPK seratus orang, yang masih mau menggantikan ada seribu. Karena terproduksi oleh lembaga pendidikan yang mengorientasikan kehidupan ilmunya kepada uang. Ini tujuan kami datang ke sini, menjelaskan bahaya korupsi,” pungkas Ghufron.
Laporan: Muhammad Hafidh