KedaiPena.Com – Anwar (55), seorang pelaku UKM warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap bulan mengekspor gula semut ke Australia antara 20-30 ton.
Saat ini, permintaan gula semut di negara Kanguru itu cukup tinggi untuk memenuhi permintaan hotel, super market juga produksi aneka makanan di negara itu.
Tingginya permintaan pasar ekspor itu setelah mengikuti pameran produk gula semut Lebak di Belanda melalui sponsor perusahaan eksportir dari Jakarta.
“Kami merasa bangga komoditas lokal itu mampu menembus pasar ekspor,termasuk diantaranya negeri Kincir Angin itu,” katanya, ditulis Minggu (14/2).
Sementara itu, Anda (45), seorang pelaku UKM warga Cihiyang, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan keterampilan kerajinan krey dan hingga kini usahanya tumbuh dan berkembang.
Produksi kerajinan krey dari pelepah pohon kelapa sawit itu dipasarkan ke Serang dan Tangerang dengan harga Rp50 ribu per lembar.
“Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dari hasil produksi krey dengan pendapatan Rp7 juta per bulan, padahal sebelumnya pendapatan mereka menjadi buruh tani relatif kecil,” katanya.
(Prw/Ant/Foto: Istimewa)