KedaiPena.Com – Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop UKM) Kota Serang terkait ada atau tidak nya UMKM yang gulung tikar selama pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Anggota DPRD Kota serang Fraksi PAN, Ari Winanto saat menanggapi hasil survei Asian Development Bank (ADB) di tahun 2020, yang melaporkan 48,6% dari 60 juta UMKM di Indonesia terpaksa menutup usahanya karena dampak pandemi Covid-19.
“Rapat terakhir sama dengan disperindagkop kemarin belum ada laporan UMKM yang gulung tikar, tapi mereka masih berbicara saat ini terkait kesulitan dalam pemasaran produk mereka waktu pandemi. Kalau terkait berapa jumlahnya mereka belum memberikan laporan,” ucap Ari saat ditemui di gedung DPRD kota Serang, ditulis, Selasa, (20/4/2021).
Selanjutnya, Ari menyampaikan, pihaknya akan berkomunikasi dengan OPD terkait untuk segera melakukan pendataan.
Hal ini perlu dilakukan, kata dia, sehingga langkah apa yang akan diambil dalam percepatan pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19.
“Pasti kita akan data dari berapa ribu UMKM yang ada, yang guling tikar berapa dan yang masih produksi berapa nanti kita akan bahas,” tambahnya.
Menurutnya, kondisi para pelaku UMKM saat pandemi mengalami penurunan, sehingga pemerintahan kota (Pemkot) Serang memberikan bantuan atau stimulus kepada para pelaku UMKM sebesar Rp 500.000 yang bertujuan agar dapat memulai kembali.
“Tetapi dengan masih situasi seperti ini untuk membuat semangat UMKM juga sedikit berat, karena daya beli masyarakat menurun dengan mereka membuat usaha baru tapi tidak ada masukan dari penjualan mangkannya agak sulit,” katanya.
Ari menegaskan, memungkinan pada tahun 2021, UMKM di kota Serang masih dalam kondisi yang memprihatinkan lantaran rendahnya daya beli masyarakat.
“Kemungkinan pada tahun ini juga UMKM kita masih rendah daya belinya dan daya jualnya,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi