KedaiPena.Com – Mayoritas publik Jakarta menilai pernyataan calon petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai sebuah kesalahan. Mereka pun menyatakan pernyataan Ahok soal Al Maidah Ayat 51 itu bentuk penistaan agama.
“Ini persepsi publik, terlepas dari proses hukum yang berjalan. Sebesar 65.7 % menyatakan pernyataan Ahok yang menyentil surat Al Maidah ayat 51 adalah bentuk penistaan agama. Dan hanya 13.5 % yang menyatakan pernyataan Ahok bukan penistaan agama,” kata founder Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA di Jakarta, Kamis (10/11).
Mayoritas publik pun mendukung adanya proses hukum terhadap Ahok meskipun Ahok telah meminta maaf. Sebesar 63.7 % menyatakan mendukung proses hukum terhadap Ahok.
Alasan lain penyebab merosotnya dukungan Ahok di bawah 30 persen, bahkan di bawah 25 persen adalah resistensi atas pemimpin beda agama. Semakin bertambah pemilih muslim yang tidak bersedia mendukung pemimpin karena beda agama.
“Saat ini (November 2016), pemilih muslim yang tidak bersedia dipimpin oleh Gubernur Non Muslim sebesar 63.4 %. Prosentase ini naik dari survei Oktober 2016 lalu yang sebesar 55.6 %. Dan jauh meningkat dibanding survei Maret 2016 yaitu sebesar 40.0 %,” sambung Denny.
Hal lain, tingkat kesukaan (favourability) Ahok makin turun. Di survei Maret 2016, tingkat kesukaan Ahok masih sebesar 71.3 %. Di Juli 2016, tingkat kesukaan Ahok sebesar 68.9 %. Di bulan Oktober 2016, tingkat kesukaan sebesar 58.2 %. Dan saat ini, di survei November 2016, tingkat kesukaan Ahok sudah dibawah 50 % yaitu sebesar 48.30 %.
Â
“Turunnya suara Ahok juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lama yang sudah muncul sebelumnya. Faktor personaliti adalah terkait persepsi arogan dan pongah yang tercermin dari cara berbicara dan gaya kepemimpinan Ahok,” tandas dia.
Laporan: Anggita Ramadoni