KedaiPena.Com- Penerus Presiden Joko Widodo atau Jokowi di tahun 2024 diharapkan mampu mengurai kebuntuan disektor migas. Pasalnya, sejak tahun 1945 hingga 2014, Indonesia lamban dalam mengejar kemajuan disektor migas terkhusus di blok migas yang hingga kini masih alami kebuntuan.
Pengamat Energi Inas N Zubir mencontohkan, seperti Blok Rokan misalnya yang 63 tahun dikuasai oleh Amerika Serikat. Inas mengungkapkan, tidak ada satu kepala negara Indonesia sebelum Jokowi yang mampu dan berani mengambil alih Blok Rokan.
“Karena (Blok Rokan) dikawal penuh oleh para oligarki di Indonesia yang menjadi kaki tangan Amerika,” tegas Inas sapaanya, Senin,(24/10/2022).
Inas mengatakan, Blok Rokan terus dikuasai oleh Chevron selaku operator selama 63 hingga tahun 2021. Jahatnya, kata Inas, produksi migas di Blok Rokan sesaat sebelum diambil alih dibuat terus merosot.
“Akan tetapi Jokowi tidak peduli dengan kondisi tersebut dan pada bulan Agustus 2021 diambil alih oleh Pemerintah Indonesia untuk kemudian diserahkan kepada Pertamina,” beber Inas.
Inas turut mengapresiasi, PT Pertamina Hulu Rokan atau PHR selaku anak usaha dari Pertamina yang berhasil membuktikan bahwa langkah Jokowi mengambil alih Blok Rokan tepat.
“Walaupun sebelumnya produksi minyak dari Blok Rokan terus turun, akan tetapi setelah alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia, dalam waktu 13 bulan saja, Pertamina mampu menahan laju penurunan produksi Blok Rokan dan bahkan sedang bersiap-siap untuk meningkatkan produksi Blok Rokan,” pungkas Inas.
Laporan: Tim Kedai Pena