KedaiPena.com – Berselempang ulos di bahu kanan, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli nampak lihai dalam manortor (menari tortor). Ia bahkan tidak terlihat canggung saat menarikan ‎tarian tradisional Batak tersebut, meski Rizal bukan orang Batak.‎
Tarian tortor dipersembahkan Menko Rizal dan ‎pengurus Horas Halak Hita (H3) untuk membuka acara Fun Walk for Wonderful Toba, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (15/5) pagi.‎
Dalam acara itu, Menko Rizal memuji ‎pesona Danau Toba yang memiliki magnet sejarah luar biasa sebagai danau vulkanis terbesar yang ada di dunia. Menurutnya, pesona ini bisa menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung. Alasan itu juga, katanya, yang mendasari pemerintah gencar dalam membangun wisata Danau Toba.
‎
“Danau Toba itu memiliki daya tarik sejarah yang luar biasa. Sekitar 70.000 tahun yang lalu, terjadi ledakan volkano yang luar biasa besar, yang lebih besar dari Gunung Krakatau dan Gunung Vesuvius di Pompeii, Italia,” kata Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
‎
Ledakan besar Toba, sambung Menko Rizal, tidak hanya mengakibatkan terbentuknya Danau Toba, tapi juga membuat dunia gelap selama berbulan-bulan. Suhu sejumlah daerah di dunia berubah dan mengalami perubahan iklim yang drastis.
‎
“Perubahan iklim yang dahsyat tersebut membuat benua-benua yang disatukan es mencair. Kemudian flora dan fauna mengalami transformasi,” sambungnya.
Jika sejarah besar Danau Toba ini dikemas dalam bingkai promosi wisata Toba, maka bukan tidak mungkin banyak turis lokal maupun asing berebut untuk datang ke Toba.‎
Lebih lanjut, Rizal menegaskan bahwa saat ini pemerintah tengah menggenjot‎ pembangunan infrastruktur di wilayah Danau Toba. ‎Mulai dari pembangunan jalan tol penghubung dari Bandara Kuala Namu ke Danau Toba dan pembangunan jalan lingkar di Pulau Samosir.
“Pemerintah juga akan mempermudah izin wisatawan datang ke Indonesia. Begitu juga dengan izin-izin kapal pesiar untuk bisa bersandar di wilayah Indonesia,” tandasnya.‎(oskar/veb)