KedaiPena.com – Isu rasis, suku, dan agama tidak akan berpengaruh kepada masyarakat DKI Jakarta. Pasalnya, mayoritas masyarakat DKI merupakan orang yang mengenyam pendidikan dan tidak mudah memakan mentah-mentah isu berbau rasis dalam menentukan pemimpin.
Begitu kata Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo saat memaparkan hasil survei bertajuk “Potensi Konflik Sosial Menjelang Pilkada DKI 2017” di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Selasa (10/5).
Dijabarkan Andar bahwa saat ini yang menjadi perhatian publik DKI adalah track record calon dalam memimpin daerah dan visi yang ditawarkan. Masyarakat akan melihat terlebih dahulu kesuksesan seorang calon saat memimpin di daerah sebelumnya. Baru setelah itu, mereka bisa membandingkan visi calon berpengalaman itu dengan yang ditawarkan Ahok.‎
Sayangnya, saat ini belum muncul calon yang telah berhasil memimpin daerah. Alasan itu juga yang menurut Andar masih membuat Ahok berada di atas kandidat lain, yang namanya kini beredar di permukaan.‎
“Cagub yang muncul tidak punya track record memimpin daerah‎. Yusril memang punya pengalaman menteri, tapi kan nggak punya track record mimpin daerah. Adhyaksa Dault dan Sandiaga Uno juga demikian,” jabarnya.
Kontestasi di Jakarta baru akan apple to apple, jika Ahok mendapat lawan yang memiliki track record memimpin daerah. Untuk itu ia mengimbau kepada partai-partai untuk mencontoh kesuksesan Jokowi di Jakarta. Kala itu, Jokowi yang punya track record bagus di Solo diboyong oleh PDIP ke Jakarta untuk melawan petahana. Hasilnya, Jokowi berhasil mendapat simpati warga DKI dan menang meski hanya di dukung dua partai.
“Jadi DKI ini kontestasi para kandidat yang ‎punya track record. Makanya, partai ayo boyong calon-calon dari daerah. Bu Risma (Wali Kota Surabaya), Kang Yoto (Bupati Bojonegoro) dan Bupati Bantaeng yang muncul itu harus didorong terus. Baru bisa pilihan masyarakat itu beralih dari Ahok,” sambungnya.
“Intinya, siapapun punya track record memimpin di daerah bisa menang (di DKI), bukan yang menjual isu rasis,” tandas pengajar FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.(veb)