KedaiPena.com – Banyak orang mendefinisikan cantik sebagai sesuatu yang indah dan menarik. Rambut lurus panjang dan warna kulit putih sering menjadi indikator bagi mereka menyebut kaum Hawa cantik. Tak ayal banyak ladies berburu produk kecantikan yang salah satunya untuk membuat kulit menjadi lebih putih.
‎
Hal ini yang kemudian menjadi sasaran empuk industri kecantikan. Tentu tidak mengherankan jika saat ini klinik kecantikan menjamur di setiap sudut jalan.‎ Sayangnya, dari sekian penawaran yang diberikan, banyak klinik kecantikan yang menawarkan suntik vitamin C dosis tinggi sebagai cara instan memutihkan kulit.
Benarkah demikian? Berikut rubrik Kata Dokter Cantik (KDRC) KedaiPena.com akan mengulas pandangan tersebut.
KDRC lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Dr. Mery Kusumawati, MPH, ‎vitamin C bukan digunakan untuk memutihkan kulit. Dijabarkan Dokter Mery, bahwa vitamin C tidak dapat mengubah warna kulit menjadi putih, sekalipun digunakan dengan dosis yang tinggi.Â
Sejatinya, kata Dokter Mery, vitamin C hanya dapat mencerahkan kulit, baik itu yang diminum (oral) maupun disuntik. Ini lantaran vitamin C mempunyai sifat sebagai anti oksidan‎.
‎
“Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air dan bersifat sebagai anti oksidan. Vitamin C sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk proses penyembuhan atau pemulihan kesehatan. Selain itu, juga dapat memberikan efek elastisitas pada kulit,” jelasnya kepada KedaiPena.com, Selasa (3/5).
‎
Meski demikian, Dokter Mery menjabarkan bahwa manusia normal hanya membutuhkan 50 miligram vitamin C per hari. Sedangkan bagi mereka yang perokok, dibutuhkan 70 miligram per hari. Sementara pemakaian maksimal per hari adalah 2.000 miligram.
‎
‎Catatan yang perlu diperhatikan adalah penggunaan vitamin C dengan dosis tinggi tidak sepenuhnya dapat diserap oleh tubuh. Sebaliknya, dosis tinggi justru akan memperberat kerja ginjal yang berfungsi menyerap dan mengeluarkan vitamin tersebut. Untuk itu, Dokter Mery mengingatkan bahwa suntik vitamin C dengan dosis tinggi dan dalam tempo yang panjang akan berbahaya bagi organ tubuh yang lain. Selain memperberat kerja hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan menopause dini.
‎
“Senyawa yang diakibatkan oleh vitamin C juga bisa mengubah penyerapan zat besi. Akibatnya, rasa perih pada lambung dan bisa menjadi lebih parah. Dapat juga menyebabkan diare, rambut rontok, dan berdampak pada pembentukan melanin,” detailnya.‎
“Jadi jelas ya, vitamin C itu bukan untuk memutihkan kulit, tapi hanya mencerahkan kulit berdasarkan sifatnya sebagai anti oksidan,” KDRC ‎Mery Kusumawati. (oskar/veb)‎