KedaiPena.Com – Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten, Ahmad Syaukani mengklaim data anak muda yang berumur 15-39 tahun di Provinsi Banten saat mencapai 44 persen.
Dengan demikian saat ini Provinsi Banten memiliki usia produktif cukup dominan. Pemprov pun Banten akan mengembangkan potensi tersebut dengan melakukan beberapa hal seperti pembinaan serta hal lainnya.
“Data BPS, anak muda Banten sejumlah kurang lebih usia 15-39 44 persen, usia produktif cukup dominan,” ucap Syaukani seusai menghadiri kegiatan yang mengusung tema Pendamping Ekosistem Kewirausahaan Pemuda, ditulis, Selasa, (2/11/2021).
Ia menyampaikan, pandemi Covid-19 ini menjadi sebuah tantangan bagi anak muda. Ia menerangkan, bagaimana mereka merubah tantangan tersebut menjadi sebuah peluang.
“Bagaimana tantangan pemuda di Banten di era pandemi dan bagaimana tantangan itu menjadi peluang dengan pemanfaatan saluran yang ada,” katanya
Menurutnya, Meski leading sector pembinaan pemuda berada dalam kewenangan Dispora, Syaukani mengaku, jika mengembangkan potensi anak muda di Banten tidak cukup hanya didukung oleh satu OPD saja, melainkan membutuhkan dukungan dari berbagai OPD yang ada di Pemprov Banten.
“Yang mendukung bukan hanya Dispora saja, tetapi ada koordinator itu Bappeda, ada peran perannya,” imbuhnya.
“Pemerintah daerah kan tugasnya untuk memfasilitasi, wirausaha itu ada beberapa ada tiga, yaitu manufaktur itu potensi yang pertama, lalu yang kedua adalah jasa dan yang ketiga adalah perdagangan,” sambungnya.
Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten, Mahdani mengatakan Indonesia digadangkan akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 atau tepatnya 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Namun, menurutnya jika hal tersebut tidak dipersiapkan mulai saat ini, maka bukan bonus demografi yang akan di dapat melain kan bencana demografi lantaran tidak memiliki daya saing kedepannya.
“Nanti bonus demografi akan kita lihat apakah menjadi bonus demografi, artinya tenaga pekerja ini dapat pekerjaan, atau bencana demografi,” ujarnya.
Ia menyampaikan, untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Banten sudah merencanakan beberapa hal, sehingga kedepannya secara khusus Provinsi Banten dan secara umum Indonesia dapat meraih bonus demografi.
“Beberapa OPD sudah kesana, memang berapa hal pertama dari sisi pendidikan idealnya kita harus menyesuaikan jurusan vokasi sekolah dengan industri yang ada di Banten sehingga lulus dari SMK dapat support ke industri di Banten,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi