KedaiPena.com – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendesak pemerintah untuk membuka moratorium penerimaan pegawai negeri sipil (PNS). Meski begitu, penerimaan yang dimaksud hanya terbatas pada guru-guru mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
“Karena sekolah-sekolah kita kekurangan guru,” kata Wakil Ketua MPR Mahyudin saat menyampaikan ceramah di SMKN 1 Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/4).
‎
Desakan disampaikan Mahyudin usai mendapat keluhan dari kepala sekolah SMKN 1 Cangkringan, Mujiono, yang mengalami kekurangan guru. Mujiono mengeluh sekolahnya kekurangan guru. Saat ini guru di SMKN 1 Cangkringan hanya 63 orang. Dari jumlah itu, hanya 35 orang guru yang berstatus PNS, sedangkan sisanya adalah berstatus honorer.Â
Dijabarkan Mahyudin bahwa desakan ini bukan tanpa landasan. Pasalnya, UUD telah mengamanatkan untuk memberi perhatian pada pendidikan karena sesuai dengan tujuan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi setiap orang harus mendapatkan pendidikan yang layak. Sementara guru berperan vital dalam kemajuan pendidikan bangsa.‎
“Karena itu, moratorium PNS agar dibuka tapi dengan porsi terbatas khususnya untuk guru SD sampai SMA. Juga untuk mengangkat guru-guru hononer menjadi pegawai negeri,” tutupnya sebagaimana keterangan tertulis Humas MPR yang diterima KedaiPena.com.(veb)