KedaiPena.Com – Dari total 404 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), baru sekira 2100 yang mengikuti program sensus nasional (pronas) atau cacah jiwa. Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi (Kasie) Data pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel, Muhamad Nafis.
Nafis menyatakan, saat ini sedang berjalan periode pendaftaran sensus secara online. Di mana program tersebut dilakukan sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020 mendatang.
“Sekarang kan masih pendataan secara online. Program cacah jiwa ini, dilakukan setiap tahun yang berakhiran dengan angka nol. Maka, cacah jiwa terakhir yang dilakukan secara nasional itu pada 2010 silam,” kata Nafis saat ditemui di Kantor BPS Kota Tangsel, di kawasan Setu, Kamis (27/2/2020).
Nafis menambahkan, program cacah jiwa yang digaungkan pemerintah pusat bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah penduduk, baik suku, agama dan jumlah urbanisasi di suatu tempat.
“Ini kan perintah pemerintah pusat. Asalnya diusulkan oleh PBB. Jadi biar tahu jumlah penduduk di suatu daerah. Tidak hanya jumlahnya saja, tetapi termasuk didalamnya yang beragama Muslim berapa, Kristen, Budha dan Hindu itu berapa. Jumlah urbanisasi dan penduduk aslinya berapa. Itu tujuannya,” tambah Nafis.
Nafis pun menganggap, dari total 2100 penduduk yang sudah mendaftarkan diri secara online tersebut, merupakan warga dengan mobilitas tinggi. Sehingga, katanya lagi, mereka lebih memilih daftar dengan cara online.
“Kan ada tuh yang kita datang, orangnya selalu tidak pernah ada dirumah. Mungkin karena mobilitas mereka tinggi. Jadi jika tidak bertemu dan wawancara dengan petugas sensus, mereka akan mengisi secara online. Kalau bagi warga yang belum dapat mendaftarkan secara online, mungkin terkendala jaringan internet atau tidak memiliki gadget, nanti pada 1 Juli hingga 31 Juli petugas kami akan mendatangi door to door,” tuturnya.
“Di Tangsel ini nanti pada Juli mendatang, ada sekira 2000 petugas kita yang akan melakukan cacah jiwa, jadi pasti semuanya terdata. Ada poin-poin yang harus diisi, untuk mengetahui data penduduk selengkap-lengkapnya,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel Dedi Budiawan menyatakan pihaknya turut membantu menyosialisasikan program cacah jiwa tersebut. Menurut data yang dimiliki Disdukcapil, saat ini terdata ada sekira 404.491 KK di Tangsel.
“Ada 404.491 KK secara data yang kita miliki. Untuk program cacah jiwa, kita juga bantu sosialisasikan ke masyarakat. Selain itu juga kita bantu menyerahkan data yang kita miliki. Seperti berapa jumlah penduduk pria dan wanita di Tangsel,” ungkap Dedi.
Laporan: Sulistyawan