KedaiPena.Com – Indonesia Police Watch (IPW) menilai aparat kepolisian gagap bersikap dalam menghadapi wabah Covid-19 di Indonesia. Akibatnya, tenaga kerja asing (TKA) asal Cina terus berdatangan ke Indonesia hingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua IPW Neta S Pane saat menanggapi kedatangan 39 tenaga kerja asing asal China ke Bintan Provinsi Kepulauan Riau melalui Pelabuhan Bulang Minggu Tanjunguban, kemarin.
“Dengan Maklumat Kapolri, jajaran kepolisian begitu gagah membubarkan pesta perkawinan, arisan, dan kegiatan massal lainnya di masyarakat. Tapi ketika 39 TKA Cina datang ke Bintan Kepri pada 31 Maret kemarin, Polri tak berdaya menghalaunya. Polri lebih berani kepada anak bangsa sendiri ketimbang kepada TKA Cina, dimana negaranya sebagai tempat virus Corona muncul,” kata Neta di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Menurut Neta, kegagapan Polri itu tidak terlepas dari sikap bingung Presiden Jokowi. Hal tersebut itu terlihat saat Jokowi memilih opsi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menangani virus corona, dengan dalih tak semua negara sama karakteristiknya dalam menangani corona.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21/2020 tentang PSBB, ada tujuh pasal yang secara umum menjelaskan percepatan penanganan virus corona. Misalnya, Pasal 1 menjelaskan pembatasan kegiatan penduduk untuk mencegah kemungkinan penyebaran corona.
Anehnya, lanjut Neta, PP PSBB ini tidak mengatur pergerakan orang asing ke Indonesia, terutama kedatangan TKA asal Cina. Sehingga PP PSBB ini terkesan mendiskriminasi anak bangsa sendiri dan mengistimewakan orang asing, terutama TKA Cina.
Neta menegaskan, akibat itu semua jajaran kepolisian berpotensi akan sering konflik dengan sesama anak bangsa sendiri, daripada menghalau TKA Cina yang datang. Mereka hanya sekadar mengamankan Maklumat Kapolri dan PP PSBB.
Neta menilai ada dualisme sikap Polri dalam menghadapi TKA Cina. Di satu sisi, langkah Polsek mengusir TKA Cina di Ketapang sesuai petunjuk Maklumat Kapolri. Di sisi lain banyak kalangan kepolisian tidak berani menyikapi kedatangan TKA Cina ke Tanah Air.
Dia berharap Jokowi tidak bingung dalam menanggulangi penyebaran corona, sehingga PP PSBB bisa bersikap tegas terhadap kedatangan TKA Cina.
“Jika tidak, PSBB itu hanya memusuhi bangsanya sendiri di tengah wabah corona, sebab masyarakat yang berkumpul melakukan pesta perkawinan, arisan, acara olahraga dan lain-lain akan dihalau Polri,” ungkap Neta.
“Sementara TKA Cina dimana negaranya sebagai sumber virus Corona bisa bebas lenggang kangkung masuk hingga ke pedalaman Indonesia. Ini menunjukkan bahwa PSBB produk Jokowi tidak jelas arahnya dan hanya akan memunculkan konflik antara masyarakat dengan Polri,” tukasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi