35 Tewas, 25 Hilang dan 14 Luka-Luka Akibat Banjir Longsor di Jawa Tengah
KedaiPena.Com – Sebanyak 35 orang dinyatakan tewas, 25 orang hilang, 14 orang luka-luka, ratusan rumah rusak dan kerugian ekonomi mencapai miliaran rupiah dalam banjir dan longsor yang terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah.
“Dari jumlah keseluruhan korban jiwa tersebut terdapat di Kabupaten Purworejo 19 tewas, 25 orang hilang, dan 11 luka-luka; di Banjarnegara 6 tewas dan 3 luka-luka; di Kebumen 7 tewas, Sukoharjo 1 tewas, Rembang 1 tewas dan Banyumas 1 tewas. Sebagian besar korban meninggal dan hilang akibat longsor yaitu dari 35 tewas adalah 31 tewas akibat longsor dan 4 tewas akibat hanyut banjir,†terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (20/6).
Sutopo mengatakan, pencarian korban hilang, evakuasi dan penanganan darurat banjir dan longsor di 16 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah terus dilakukan. Sebagian besar banjir telah surut. Sedangkan pencarian korban tertimbun longsor masih dilakukan serempak di beberapa titik.
Daerah terparah mengalami longsor adalah Kabupaten Purworejo. Longsor dengan korban jiwa terjadi 5 lokasi. Di Desa Karangrejo Kecamatan Loano terdapat 9 tewas, 6 hilang dan 1 luka-luka, sedangkan akibat banjir 4 tewas, 2 hilang dan 7 luka-luka. Di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo terdapat 1 tewas dan 1 luka-luka. Di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing ada 2 oang hilang, di Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo ada 1 tewas dan 4 hilang, sedangkan di Desa Donorati Kecamatan Purworejo terdapat 4 tewas, 11 hilang dan 2 luka-luka.
Pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Aksesibilitas menuju lokasi longsor cukup sulit dijangkau. Kususnya jalan menuju Desa Dorowati kondisinya rusak dan terdampak longsor, sehingga alat berat tidak dapat digunakan untuk mencari korban tertimbun longsor. Pencarian dilakukan dengan manual oleh ratusan personil SAR gabungan. Lima alat berat dikerahkan untuk mencari korban di Purworejo.
Sutopo menambahkan, Kepala BNPB, Willem Rampangilei, masih dalam perjalanan menuju Purworejo. Koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk penanganan darurat banjir dan longsor itu telah dilakukan.
Sementara itu, logistik dan peralatan di gudang BPBD telah dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di lokasi mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. BNPB mengerahkan pesawat tanpa awak untuk melakukan kajian cepat dampak bencana. BPBD Kabupaten Magelang, Temanggung dan Wonosobo membantu penanganan darurat di Purworejo.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada. Hujan lebat diperkirakan masih berpotensi turun hingga 20 Juni 2016. Selalu waspada dengan kondisi lingkungan yang membahayakan jiwa,†himbau Sutopo.
(Dom)