KedaiPena.Com – Asian Development Bank (ADB) mengeluarkan survei sebanyak tiga puluh juta pelaku UMKM di Indonesia mengalami kebangkrutan imbas Covid-19, dipertengahan 2020.
Menanggapi hal ini Ketua Asosiasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Cabang Kota Tangsel Andrie Wisnu turut bicara mengenai hal ini.
“ADB melakukan survei yang melibatkan 1200 responden. Terlepas akurasi seperti apa, hal ini adalah suatu alarm buat Pemkot Tangsel dan para komunitas UMKM,” ujarnya saat di wawancara KedaiPena.Com, Senin (19/4/2021).
“Informasi ini pun paling tidak
menjadi sebuah pengingat untuk
pemerintah pusat, pemerintah
Daerah dan komunitas UMKM
termasuk asosiasi,” jelasnya.
Andrie mengakui dari hasil survei yang dilakukan sendiri oleh Asosiasi UMKM Indonesia Cabang Tangsel belum pada satu kesimpulan yang sama seperti ADB.
“Tapi yang namanya UMKM, yang mati ada, yang baru dua minggu buka usaha, terus masih sepi pembeli, terus nyerah itu juga ada,” papar dia.
Pihaknya pun terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Meskipun belum semuanya, tapi cukup banyak UMKM yang sudah diberikan pendampinga.
“Untuk menguatkan mereka untuk terus berjalan,” ungkapnya lagi.
Saat ditanya adakah pelaku usaha UMKM yang terhimpun di Asosiasi UMKM Indonesia cabang Tangsel terancam bangkrut, Andrie memastikan ada.
“Ya kalau yang terlihat, banyak juga yang tutup. Tapi di sisi lain juga ada banyak yang tumbuh,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan