KedaiPena.Com – Sebanyak 28 remaja yang akhirnya terjebak di air terjun Siaili atau air Terjun 7 Tingkat di Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, sebelumnya sempat dihalau dan diminta oleh warga untuk tidak melakukan perjalanan ke air terjun. Pasalnya, cuaca kala itu sedang tidak baik.
Demikian dikatakan Camat Tukka, Maharni Sitompul kepada KedaiPena.Com usai evakuasi terhadap para remaja itu berhasil dilakukan hingga ke perkampungan warga Kelurahan Bona Lumban, Senin (21/11) pagi.
“Banyak yang menghalau, karena kan cuaca sedang tidak baik, namun anak-anak ini mau melihat pemandangan yang indah, ya ini lah yang kita alami,†kata Maharni
Selain dihalau, warga juga sudah menawarkan agar ada yang turut memandu perjalanan para remaja itu, namun tawaran itu kembali ditolak.
“Tadi sudah ditawarkan pemandu, tapi kata mereka kami sudah terbiasa kok. Tadi jam satu (13.00 WIB) lewat, cuaca sudah agak buruk,†tutur Maharni.
Sebelumnya, Maharni yang diketahui terlibat langsung melakukan pencarian dan evakuasi terhadap para remaja ini menyampaikan himbauan kepada yang ingin berkunjung ke objek wisata yang diketahui berada di tengah hutan itu. Jika cuaca sedang tidak mendukung, diharapkan para pengunjung untuk tidak memaksakan diri.
“Harapan kita, jika sudah kita arahkan jangan berangkat kalau cuaca jelek, maunya didengarkan. Kita menghimbau para pengunjung agar memperhatikan kondisi cuaca, jika berpotensi buruk, sebaiknya keberangkatan ditunda dulu,†anjur Maharni.
Disinggung apakah kedepan pihaknya akan menempatkan petugas khusus untuk memantau para pengunjung air terjun Siaili, Maharni mengaku itu bisa saja dilakukan, jika saja dana pengadaan mendukung.
“Boleh, tapi kita tidak punya dana, kalau pengunjung mau (menggunakan warga) sebagai gaet, ya silahkan,†katanya.
Diketahui, 28 remaja yang terdiri dari 11 remaja perempuan dan 17 remaja laki-laki itu akhirnya berhasil ditemukan tak jauh dari lokasi air terjun setelah terjebak beberapa jam. Saat ditemukan beberapa sudah dalam kondisi lemah karena kecapaian dan kehabisan logistik dan saat di evakuasi terpaksa digendong.
Tak hanya itu, selama hujan mengguyur para korban tak mendapatkan tempat berteduh dan hanya berkumpul di satu titik sembari menunggu evakuasi dilakukan.
Tampak, belasan warga, Camat Tukka, Maharni Sitompul, Danramil Pandan, Kapten Inf Amser Sirait dan 6 personil SAR turut dalam proses pencarian dan evakuasi. Usai di evakuasi, para korban diserahkan langsung kepada pihak keluarga.
Laporan: Dom