KedaiPena.Com – Kartini merupakan salah satu pahlawan perempuan Nasional yang memiliki cita-cita mulia untuk memajukan kaumnya. Menurut Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS Wirianingsih, perjuangan tersebut tidak boleh terhenti.
Salah satu masalah yang sangat disoroti oleh Kartini pada saat itu adalah isu pendidikan dan kesejahteraan kaum perempuan. Menurutnya, perjuangan tersebut masih harus diperhatikan, karena masih banyak kaum perempuan di Indonesia yang berpendidikan rendah dan hidup dalam ketidak-sejahteraan.
Dia mencontohkan masyarakat di Kampung Blok Empang yang masih memiliki kesulitan dalam mengakses pendidikan formal. Jarak antara pemukiman dengan sekolah formal cukup jauh. Hal ini cukup menyulitkan masyarakat yang akan menyekolahkan anak-anaknya.
Pada tahun 2004, PKS hadir ditengah-tengah masyarakat Muara Angke dan mendirikan Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu. Sekolah ini, merupakan satu-satunya Taman Kanak-Kanak Islam yang dekat dan mudah dijangkau oleh warga.
“Kami hanya bagian kecil dari sistem negara ini, tapi kami ingin ikut serta dalam memperbaiki bangsa ini” jelas Wirianingsih saat mengunjungi Kampung Blok Empang di Muara Angke, Jakarta Utara, ditulis Jum’at (14/4/17).
Selain berhasil mendirikan sekolah untuk rakyat, PKS juga telah berhasil menjalankan beberapa program Rumah Keluarga Indonesia (RKI), khususnya yang berhubungan dengan perempuan. Menurut Wirianingsih, semangat Kartini sejalan dengan visi dan misi dari RKI.
“Ada delapan program RKI, diantaranya adalah pembekalan kepada para Ibu mengenai cara mendidik anak. Bagaimana pada akhirnya menciptakan anak-anak yang cerdas dan unggul. Kedua, kami juga akan melakukan pembekalan kepada para remaja yang akan siap menikah, agar keluarga yang mereka bangun nantinya menjadi keluarga yang harmonis,” jelasnya.
Perempuan yang biasa disapa Bu Wiwi ini juga mengajak kepada seluruh elemen untuk benar-benar memperhatikan mengenai masalah pendidikan masyarakat di Kampung Blok Empang dan di kawasan marjinal lainya. Karena, menurutnya, kemajuan perempuan adalah titik ungkit meningkatnya kualitas generasi mendatang, mengingat perempuan adalah pendidik pertama dan utama bagi putra-putri bangsa.
“Kami mendapatkan keluhan dari masyarakat diantaranya adalah masalah pendidikan. Belum ada Sekolah Negeri yang mudah dijangkau oleh masyarakat kami berharap, pemerintah lebih memperhatikan kelompok marjinal ini,” lanjutnya.
Selain memberikan perhatian terhadap masalah pendidikan dan pembangunan karakter didalam keluarga. RKI juga memiliki perhatian terhadap kesejahteraan kaum perempuan. Salah satunya adalah dengan memberikan pendampingan ekonomi kepada kaum perempuan.
“Ibu-ibu di sini mayoritas bekerja sebagai pembersih kerang yang dimana penghasilannya kurang lebih Rp. 25.000,- perhari. Kami, melalui RKI akan melakukan pendampingan ekonomi dengan memberikan pelatihan kreatifitas kepada masyarakat, sehingga bisa memberikan penghasilan tambahan,” terangnya.
Rumah Keluarga Indonesia (RKI) telah hadir di 34 provinsi di Indonesia. Saat ini cakupan RKI mencapai 34 propinsi dan lebih dari 50 persen kota/kabupaten di Indonesia. Para kader perempuan PKS se-Indonesia terus berjuang agar jumlah RKI meningkat dengan daya jangkau semakin mencapai pelosok kecamatan dan desa/kelurahan.
Laporan: Anggita Ramadoni