KedaiPena.Com – Direktur PT Boogie Adventure Sandhya Sodik bercerita terkait dengan pertumbuhan bisnis perusahaan penyedia alat kegiatan ‘watersport’ di tahun 2018 ini.
Menurut dia, pertumbuhan bisnis Boogie mengalami kenaikan penjualan hingga 10-15 persen.
Meski demikian, dia mengakui, bahwa persaingan antar produsen lokal yang semakin ketat.
Banyak pemain yang sama di pasar ini yang ditandai dengan semakin bervariasinya barang sejenis di pasaran. Hal ini menjadi tantangan Boggie di tahun 2018.
“Belum lagi impor barang-barang dari luar dengan harga lebih murah serta kualitas bersaing,” ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Jumat, (21/12/2018).
Hal lain yang jadi catatan, imbuhnya, adalah kurs nilai tukar rupiah yang fluktuatif, naik turun. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat produk Boogie sebagian besar menggunakan material impor.
Dia memastikan tantangan tersebut, tidak membuat Boogie hilang arah di tahun 2019. Pada tahun yang sarat politik ini Boogie akan mengusung tema ‘Boogie Reborn’.
Tema tersebut nantinya akan lebih memperkuat posisi di ‘watersport product’ dengan memperkuat manajemen untuk melakukan ‘business transformation project’.
“Maksudnya, memperkuat serta meningkatkan inovasi produk, memperkuat jaringan pemasaran, memperluas area penjualan, memperkuat platform penjualan online dan akan memperkuat fondasi keuangan perusahaan,” beber dia.
Boogie sendiri pada tahun 2019 bakal fokus pada penguatan semua lini produk terkait dengan ‘watersport’ seperti perahu karet, alat perlengkapan diri dan sejenisnya. Termasuk untuk produk ‘mountaineering’ seperti sendal, tas dan lainnya.
Boogie menargetkan 60 produk baru selama tahun 2019 dengan rata-rata 5 produk baru setiap bulan.
“Harapannya, pertumbuhan Boogie bisa di atas 30 persen untuk tahun 2019 (dari tahun sebelumnya). Hal itu bisa tercapai melalui dua sisi, yaitu pertumbuhan penjualan sekaligus diikuti dengan peningkatan efisiensi operasional perusahaan,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh