KedaiPena.com – Kegaduhan pembangunan Blok Marsela di kementerian kini telah menjalar hingga ke akar rumput masyarakat di timur Indonesia, khususnya mereka yang berada di Maluku.
‎Salah satunya, Ketua Umum Sabua Maluku Utara Bersatu (SMUB) Mahdi Malan Koja yang meminta Presiden Jokowi untuk mengutamakan kesejahteraan rakyat dalam kasus ini. Dengan kata lain, lanjut Mahdi, pengelolaan Blok Masela harus dilakukan di darat.
‎
“Kalau Jokowi benar memikirkan kesejahteraan masyarakat Maluku, Dia (Jokowi) harus menentukan floating LNG Masela di darat,” tegasnya saat ditemui di Jakarta, Sabtu (5/3) .‎
Mahdi menekan, jika Jokowi bisa berpikir dengan menggunakan akal sehat, maka dia akan tahu bahwa pembangunan floating Masela yang pro rakyat adalah yang di darat. Dia pun berharap Jokowi menentukan keputusan tidak berdasarkan pada kepentingan balas budi semata.
‎
Mahdi ‎yang merupakan pendiri Forum Masyarakat Adat Maluku (Formada) ‎juga menyebut bahwa memakai jasa konsultan asing untuk mengkaji pembangunan Blok Masela sejatinya hanya ‎buang-buang anggaran.
“Orang Indonesia banyak kok yang bisa menghitung biaya untuk pembangunan Masela, ngapain pake jasa orang luar. Boros-borosin anggaran aja!” kesalnya‎.
Disebutkan Mahdi, berdasarkan hasil kajian, kilang LNG Masela justru lebih murah dilakukan di darat ketimbang di laut. Perbandingannya 16 miliar dolar AS melawan 23 hingga 26 miliar dolar AS. Tak hanya lebih murah, kilang LNG Masela akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) dan nilai tambah ekonomi luar biasa besar bagi rakyat setempat jika dibangun di darat
“Untuk itu, Jokwi harus mendengar seruan para tokoh Maluku Kie Raha yang meminta blok Masela dibangun di darat. Mau apalagi?” tutupnya.‎ (oskar/veb)