KedaiPena.com – Kebutuhan kue jelang Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru, menyebabkan industri kue kering masih terus menggeliat di sela penurunan ekonomi Indonesia maupun masa pemulihan ekonomi.
Business Development Manager, J&C Cookies, Farhan Basir menjelaskan saat ini distribusi J&C Cookies sudah mencapai seluruh Indonesia melalui 23 distributor dan 1.000 agen serta ekspor khusus Singapura untuk kue sagu keju.
“Memang masih harus diperluas dan diperkuat lagi distribusinya. Karena walaupun sudah ada di kota besarnya, tapi belum masuk ke daerah yang lebih kecil. Termasuk, untuk menjangkau daerah timur Indonesia, dalam hal ini Papua serta kami juga ingin memperkuat wilayah Sumatera. Dan kendala dari sisi distribusi juga masih menjadi PR,” kata Farhan saat kunjungan media ke Pabrik J&C Cookies di Bandung, Kamis (8/12/2022).
Menyikapi kenaikan harga bahan baku, ia menyebutkan faktor distributor lama memberikan peluang menyikapi lonjakan harga yang tidak terlalu tinggi. Walaupun memang, ada beberapa item bahan baku impor yang menyebabkan kenaikan harga tidak dapat dihindari, seperti butter dan keju.
“Tapi kenaikan harganya tidak akan lebih dari 10 persen, paling hanya lima persen. Karena selain faktor distributor, kami juga melakukan subsidi silang dari produk. Margin yang tipis akan ditutupi oleh produk yang memiliki margin tebal,” ucapnya.
Ia menyebutkan produksi untuk high season 500 – 600 lusin dus per hari. Sementara untuk low season 50 lusin per hari.
“Untuk Nataru kali ini, sudah dipersiapkan 6 ribu lusin. Dan setelah Nataru, nanti akan langsung mempersiapkan cadangan untuk Lebaran,” ucapnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Marcom J&C Cookies, Nurul Aini menyatakan persiapan untuk Natal dan Lebaran, biasanya sudah dimulai sejak tiga bulan sebelum Hari H.
“Ini kebetulan Natal dan Lebaran berdekatan, jadi persiapannya bersamaan,” kata Nurul.
Terkait kenaikan harga bahan baku, Nurul menyebutkan harga produk mengikuti kenaikan harga bahan baku.
“Karena memang kita tidak menggunakan pengawet dan semua kue kering dibuat secara hand-made, sehingga bahan baku memang menjadi komponen penting untuk memastikan kualitas produk. Semua produk, bisa bertahan hingga 8 hingga 12 bulan,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa