JANGAN jadikan puasa sebagai halangan ataupun alasan untuk tidak beraktifitas. Begitu juga dengan aktifitas mendaki. Yang terpenting adalah selama aktifitas tersebut tidak mengganggu ibadah puasa kita.
Dan bagi kalian yang sedang berpuasa tetapi rindu dengan olah raga mendaki, kalian masih bisa melakukannya kok, selama kalian bisa mengatur waktu dan tidak mengganggu ibadah puasa kalian. Apa sajakah yang harus dilakukan jika hendak mendaki gunung saat berpuasa? Simak 10 Tips mendaki saat berpuasa berikut ini:
1. Pilihlah gunung dengan jalur pendakian yang ringan
Pilihlah gunung dengan trek pendakian yang ringan dan tidak memakan waktu lama. Ada beberapa gunung yang bisa di jadikan rekomendasi bagi kalian yang masih ingin melakukan pendakian di saat berpuasa. Di antaranya ada gunung Prau di Wonosobo, Gunung Papandayan di Garut dan masih banyak lagi yang lain.
2. Mulailah pendakian pada malam atau pagi hari
Memulailah pendakian pagi setelah sahur atau bisa juga pada malam setelah sholat tarawih. Selain tidak mengganggu ibadah kita, pendakian pagi atau malam hari juga akan memberikan semangat dan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan pendakian di waktu-waktu lain.
3. Lakukan pendakian dengan santai dan jangan tergesa-gesa
Lakukanlah pendakian dengan lebih santai dari biasanya, dan jangan tergesa-gesa. Dengan pendakian santai akan mengurangi rasa cepat lelah dan lebih bisa menikmati perjalanan pendakian kalian. Selain itu juga akan mengurangi resiko mountain sicknes pada saat pendakian.
4. Persiapkan fisik dengan berolahraga pagi seminggu sebelum pendakian
Lakukan olah raga pagi minimal seminggu sebelum pendakian, karena dengan berolah raga tubuh kita akan cepat menyesuaikan kondisi saat cuaca berubah dan juga menyegarkan badan di kala beraktifitas saat berpuasa, terutama saat melakukan pendakian di gunung.
5. Membawa perlengkapan secukupnya, yang terpenting safety
Jangan membawa barang yang tidak terpakai saat mendaki gunung. Apalagi pendakian yang dilakukan pada saat berpuasa, karena akan sangat menguras tenaga. Selain itu juga hanya akan menambah beban bawaan saja, sehingga akan beresiko cepat lelah pada tubuh. Bawalah barang yang sekiranya biasa dipakai ketika di gunung.
6. Bawalah makanan dan minuman yang sehat dan berserat tinggi
Jangan lupa untuk membawa makanan dan minuman yang berguna bagi kebugaran tubuh, terutama makanan yang berserat tinggi seperti buah dan sayur dan juga minuman yang mengandung ion untuk memulihkan kembali cairan tubuh yang hilang akibat perjalanan jauh pada saat berpuasa.
7. Persediaan air harus cukup
Pada saat berpuasa, cairan di dalam tubuh kita tidak setabil karena waktu minum kita tidak dapat di tentukan seperti hari biasa. Apalagi jika di tambah dengan melakukan pendakian yang cukup menguras tenaga, pastinya akan mengurangi cairan tubuh sekaligus mengurangi daya konsentrasi kita.
Maka dari itu bawalah air yang cukup untuk mengantisipasi kurangnya air di gunung, ditambah pada puasa kali ini bertepatan dengan musim kemarau yang mungkin sumber air akan susah didapat.
8. Wajib membawa perlengkapan P3K
Perlengkapan P3K adalah perlengkapan yang wajib dibawa saat melakukan pendakian, apalagi pendakian yang dilakukan saat berpuasa yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan sangat rentan akan lemahnya daya tahan tubuh.
Pastinya akan sangat diperlukan. Karena selain untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di gunung, juga berguna untuk menyimpan obat-obatan.
9. Tetap mengatur pola makan dan minum ketika di gunung
Walaupun sedang berpuasa kita harus tetap mengatur pola makan kita seperti hari-hari biasa. Hanya saja mengubah jam makan kita yang tadinya pada siang hari diubah ke malam hari.
Dan ketika sedang melakukan pendakian malam setelah berpuasa, disarankan untuk banyak-banyaklah minum air putih dan mengatur waktu makan setiap 3 jam sekali. Karena akan mengurangi perut begah dan masuk angin ketika di gunung.
10. Jangan lupa untuk berdoa
Dalam segala hal, apapun itu, berdoa ialah yang paling utama. Karena dengan kita berdoa berarti kita meminta perlindungan kepada tuhan untuk di lancarkan dalam segala aktifitas. Apalagi melakukan pendakian saat berpuasa.
Niatkanlah pendakian itu untuk mendekatkan diri kepada yang kuasa dengan mensyukuri atas segala ciptaanya tanpa meninggalkan sedikitpun kewajiban dunianya.
Oleh Saeful Fatah, Penggiat Komunitas Semut Gunung Pangalengan (SGP)