KedaiPena.com – Kedai Kreatif yang menjadi bagian KedaiPena.com, akhir pekan lalu, Sabtu-Minggu (17-18/12) menyelenggarakan kegiatan alam ‘Uji Nyali Tebing Parang’ di Tebing Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat.
Salah satu dari agenda kegiatan acara tersebut ialah pemberian materi tentang ular. Mulai dari pengenalan ular, penanganan gigitan ular, serta jenis-jenis ular yang ada di Tebing Parang. Adalah ‘Founder’ Wagleri Ular Indonesia dan ‘Snake Rescue’, Nurdin Hakim dan Yoseph yang menjadi mentornya.
Nurdin, dalam materinya, mengatakan, sebelum mengenal ular lebih dalam, alangkah baiknya mempelajari bagan tubuh ular. Mulai dari kepala, tubuh sampai ekor ular.
“Serta memahami, bagaimana proses ular mencari mangsa, cara menggigit mangsanya, serta jalur bisa ular keluar untuk menyuntikkan mangsanya,” tutur dia.
Nurdin pun menjelaskan, untuk jenis endemik ular yang berada di Tebing Parang, khususnya Desa Cirangkong, terdapat beberapa jenis. Di antaramya ular kobra (Naja Sputatrix), ular tanah (Calloselasma rodhostoma) dan ular king kobra (Ophiophagus Hannah).
“Serta beberapa ular pohon seperti ular tambang atau tampar, ular pucuk, serta ular hijau ekor merah (viper),” jelas dia.
Instruktur Yayasan Sioux Ular Indonesia ini juga menambahkan, ular-ular berbisa yang terdapat Tebing Parang pun memiliki dua bagian berbeda. Ada yang menyerang darah (Haemptoxin) dan ada yang menyerang saraf (Neurotoxin).
“Tingkat bahayanya pun beda-beda. Untuk ular tanah, bisanya menyerang darah. Untuk ular kobra dan king kobra, bisanya menyerang syaraf,” terang dia.
“Walaupun, tidak semua ular di gunung ini berbahaya. Kurang lebih hanya 10 persen ular di Tebing Parang berbisa tinggi,” pungkas Jabrik, sapaan akrabnya.
Laporan: Muhammad Hafidh