KedaiPena.Com – DPRD DKI Jakarta mengkritisi kinerja pemerintah provinsi (pemprov), lantaran ada sekira 10 persen dari 453 pompa rusak. Padahal, kini memasuki musim penghujan.
Karenanya, Anggota Komisi D DPRD, Rikardo, meminta Pemprov DKI melakukan antisipasi lain guna mengantisipasi genangan dan banjir dalam waktu dekat. Sebab, tak cukup waktu untuk memperbaiki mesin yang rusak tersebut.
“Pemprov DKI harus memiliki solusi lain untuk mengatasi banjir yang diprediksi terjadi pada awal Februari ini,” ujarnya di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menuntut demikian, lantaran geografis Jakarta kini berada di bawah permukaan laut.
Salah satu usul yang diutarakan untuk mengantisipasi banjir dan genangan adalah meminta petugas rumah selalu siap siaga.
“Saya selalu lewat rumah pompa tidak ada petugas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kadis Tata Air DKI, Teguh Hendrawan menerangkan, sekira 45 pompa di 150 rumah pompa yang ada di seluruh ibukota tengah rusak.
Namun, dia mengklaim, pompa yang rusak itu dapat segera diganti. Tapi, tak merinci anggaran yang dibutuhkan.
Mantan camat Pulogadung ini menambahkan, perawatan pompa nantinya diserahkan kepada agen tunggal pemegang merek (APTM), agar perawatan tidak dilakukan saat musim penghujan.
‎
Berikut data pompa yang rusak tersebut:
1. Aliran Barat: Pompa Tomang Barat (1), Tanjungan (1), Perumnas Cengkareng (1).
2. Aliran Tengah: Pompa Cideng (2), Waduk Melati (2), Pompa WTC (1), Setiabudi Barat (4), Pompa Setiabudi Timur (2).
3. Aliran Timur: Pompa Yos Sudarso 2 (1).
4. Sudin Barat: Pompa Pool PPD (1).
5. Sudin Selatan: Kemang Timur 2 (2).
6. Sudin Timur: Pompa Pulomas (1), Pompa Brantas (2).
7. Sudin Utara: Luar Batang (1), Kapuk 3 (2).
8. Genset RTO
a. Aliran Barat: Wijaya Kusuma (1).
b. Aliran Tengah: Pompa Setiabudi Barat (1).
c. Aliran Timur: Pompa Kelapa Gading/Don Bosco (1).
d. Sudin Timur: Pompa Aneka Elok (1)‎.
(Prw/Tah/Foto: Istimewa)