KedaiPena.Com – Program jahat bernama bernama “WannaCry” berhasil menyerang beberapa rumah sakit di Indonesia, Minggu (14/5). Ransomware tersebut mengunci sistem komputer rumah sakit sehingga datanya tidak bisa diakses.
Akademisi Perbanas Institute, I Gusti Nyoman Mantra menjelaskan, bahwa “WannaCry†atau “WannaCrypt†adalah ‘ransomware’ sejenis ‘worm’ atau cacing internet yang akan menyebar tanpa perlu dieksekusi oleh para ‘user’ yang laptop, komputer, servernya sudah terinfeksi.
“Oleh karena itu imbauan para pakar dan Kemenkominfo kepada orang umum untuk tidak menyalakan computer dan terkoneksi ke jaringan dan internet pada hari Senin kemarin sangat beralasan,” papar dia kepada KedaiPena.Com, Selasa (16/5).
“Karena begitu komputer yang sudah terinfeksi “WannaCry†maka akan menyebar tanpa berhenti dari satu jaringan ke jaringan yang lain, ‘worm’ ini sangat agresif karena telah menyebar di 150 negara dan menen korban lebih dari 200 ribu komputer, menurut data interpol,” sambung dia.
“WannaCry” sendiri, lanjut Gusti, tidak memiliki target khusus. Karena, biasanya hanya ‘random target attack’. Tapi “WannaCry” kerap kali menyerang situs yang memiliki keamanan yang lemah seperti rumah sakit.
““WannaCry†pertama kali ditemukan minggu lalu di sebuah rumah sakit di Inggris Raya dan menyebar terus kemana-kemana. Mengapa RS? Karena IT RS tidak sekuat industri yang lain dalam hal pengelolaan keamanan informasi, ‘medical record’ RS sangat terbuka dan ternganga untuk diacak-acak, padahal ini sangat penting dibutuhkan oleh dokter, pasien dan RS,” beber dia.
Kendati demikian, tegas Gusti, negara-negara maju yang sudah baik IT-nya akan mengintegrasikan seluruh ID dengan semua aspek termasuk sektor kesehatan dan RS.
“Bagaimana dengan Indonesia? Saya tidak bisa melakukan justifikasi, karena tidak ada data yang akurat tentang penggunaan IT ‘security’ di RS di Indonesia,” imbuh dia.
Laporan: Muhammad Hafidh